…Siapa
Sangka?
Ada anekdot
yang seringkali dilontarkan oleh orang-orang, bahwa ketua LDF di FK USU
adalah Ketua Panitia, bukan Ketua Umum layaknya LDF lain. Anekdot ini pada
kenyataannya juga tidak salah, karena memang LDF kami bernama PHBI (Panitia
Hari Besar Islam) FK USU.
PHBI
FK USU pada awalnya adalah organisasi bentukan dosen yang akhirnya dilimpahkan
kepada mahasiswa. Dengan berbagai pertimbangan, nama ini tetap dipakai walaupun
sekarang semua program kerja telah dilaksanakan sepenuhnya oleh mahasiswa.
PHBI
FK USU malah pernah dikuasai selama beberapa tahun oleh orang luar, hingga pada tahun 2006 musholla kembali dipegang oleh orang kita. Sejak itu, perkembangan dari
PHBI FK USU menunjukkan perkembangan yang signifikan, baik dari pengkaderan
maupun program-program kerja yang dilaksanakan.
Di
kesempatan ini, saya ingin sedikit berbagi cerita tentang salah satu prokja
dari divisi kreativitas dan kemahasiswaan (KK) yaitu Islamic Medicine ke-2 pada
semester genap tahun 2011 dimana saya menjadi ketua panitianya. Cerita ini berawal
dari diangkatnya saya menjadi ketua divisi KK pada semester ganjil.
Ketika
saya diminta oleh Ketua Musholla kami, terlintas satu hal yang membuat saya berteriak
“oh tidakkkk”. Kenapa? Ini tidak lain karena divisi KK sebelumnya tercap dengan
anggota-anggota yang susah diatur dan malas datang syuro’. Ketahuilah ini bukan
karena mereka bandel, tapi memang karena mereka lebih mementingkan kuliah
daripada berorganisasi (secara IP mereka > 3,5). Apa yang akan saya lakukan,
sedangkan ini pengalaman pertama saya menjadi seorang ketua divisi?
Segala
keresahan akan kehadiran anggota pada saat syuro’, membuat saya semakin
intensif untuk mengajak anggota saya untuk tidak melupakan hari syuro’ yang
telah ditentukan. Alhamdulillah, semua program kerja yang direncanakan pada
semester ganjil dapat berjalan dengan baik walaupun kehadiran anggota saya
ketika syuro’ dan hari-H acara pada semester ganjil terasa makan hati.
Masuk
pada semester genap. Ketika itu, semua anggota saya bersemangat untuk
mengadakan kembali acara Islamic Medicine yang pada tahun 2010 sangat
diapresiasi oleh pihak dekanat. Dan saya langsung terpikir, ini mungkin saat
yang pas untuk membuat mereka mengetahui urgensi dari kehadiran syuro’.
Saya
ingat sekali ketika itu saya berkata kepada mereka, ”Jangan sampai kita buat
program kerja ini, lalu kita nyuruh orang di divisi lain yang jadi ketua dan
koor-koor nya. Kita harus bertanggung jawab dengan apa yang kita buat. Jadi,
aku mau kita semua yang di sini, mengambil posisi-posisi itu, bukan orang lain.”
Seketika, anggota-anggota saya langsung terdiam. Mereka sama sekali tidak
menyangka bahwa saya mengatakan hal tersebut. Dalam hati saya berkata, “Yess,
senjata makan tuan. Siapa suruh semangat kali mau buat acara”.
Saya
merasakan ada aura keterpaksaan dari mereka. Tapi, saya tetap berkeras mereka
harus menerima amanah tersebut, bahkan anggota saya ada yang sampai menangis.
Mereka mencoba berkilah dengan berbagai alasan, namun saya tetap menegaskan ini
tanggung jawab divisi KK karena kita yang merencanakannya. Akhirnya, mereka
rela juga dengan berbagai syarat yang mereka ajukan. Dibagilah amanah
koor-koornya kepada mereka semua, sedangkan saya menjadi ketua panitia.
Sejak
saat itu, mereka harus membuat syuro’ bidang masing-masing. Pelan tapi pasti,
mereka semakin tahu betapa pentingnya segala sesuatu untuk disyuro’kan sebelum
dikerjakan. Kehadiran mereka di syuro’ divisi KK pun semakin meningkat. Tidak
ada lagi keluar bermacam-macam alasan seperti biasa yang mereka lakukan dulu.
Tak
disangka, seiring berjalan waktu mereka juga mendapat ibroh yang lain dari
amanah mereka menjadi koor. Bukan hanya sekedar tahu urgensi syuro’, tapi
mereka juga berubah dari mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang)
menjadi mahasiswa yang lebih aktif berorganisasi.
Awalnya
mereka membayangkan bahwa mereka tidak akan bisa melaksanakan amanah organisasi
yang besar dan berat. Selain itu, mereka juga percaya bahwa kegiatan di luar
jadwal akademik yang banyak akan membuat nilai akademik mereka jadi melorot. Tentu
saja, hal tersebut berbanding terbalik dengan yang terjadi di realita. Amanah
mereka terselesaikan dengan baik, acara Islamic Medicine berjalan dengan
sukses, dan yang terpenting di akhir semester nilai akademik mereka tidak
mengalami penurunan. Sama sekali!!
Sekarang?
Jangan ditanya. Mereka semakin bersemangat mengikuti organisasi lain selain
PHBI FK USU. Malah, sekarang mereka menjadi penggerak-penggerak dakwah di FK
USU.
Anggota yang
paling banyak alasan untuk tidak datang syuro’ dulu, naik posisi menggantikan
saya menjadi Ketua Divisi KK di kepengurusan PHBI FK USU berikutnya.
Anggota yang
ketika itu menangis karena disuruh menjadi koor, sempat menjadi calon ketua TBM
FK USU, namun akhirnya dia terpilih menjadi Sekretaris Umum.
Yang lebih hebat
lagi, satu anggota saya yang juga sering berulah, malah menjadi Gubernur PEMA
(Pemerintahan Mahasiswa) FK USU.
Inilah
bentuk kenekatan dari saya. Saya mempertaruhkan pelaksanaan sebuah acara besar
kepada orang yang ogah-ogahan. Tentu
saja, saya bukan bodo nekat.
Sebelumnya saya telah melihat bagaimana tanggung jawab mereka terhadap amanah
yang pernah saya berikan sebelumnya. Dan saya sangat yakin, 200% kalau ada,
mereka mampu untuk menyelesaikan amanah yang lebih besar. Seandainya saya tidak
berani dan percaya kepada mereka, mungkin saja sampai tamat mereka di FK USU,
mereka hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu yang kerjanya hanya kuliah lalu
pulang, kuliah lagi lalu pulang.
Satu
hal yang menggelitik adalah ketika mendengar mereka mengeluh dengan kehadiran
anggota mereka yang sedikit pada syuro’ yang mereka pimpin, dengan santainya saya
berkata, “Nah, ini karma karena kalian dulu sering ga datang syuro’ divisi KK”.
J
Nama
Lengkap : Hafiz Syaifullah
Siregar
Angkatan : 2009
Jurusan : Kedokteran
FB :
feazzed@yahoo.co.id
Organisasi
|
Amanah
|
Periode
|
PHBI FK USU
|
Ketua divisi Kaderisasi
Ketua divisi Kreativitas dan Kemahasiswaan
|
2011-2012
2010-2011
|
KSQ USU
|
Ketua bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
|
2010-2012
|
MPMF FK USU
|
Ketua Komisi Pendidikan, Penelitan, dan
Pengembangan
|
2010-2012
|