“Enggak!!
Pokoknya aku ga mau jadi anak MII (Lembaga Dakwah FMIPA UI), ga akan! Cukup
sekali terjebak, Aku ga mau kayak mereka!
Teriakku dalam hati ketika melewati mushalla kampus.
Ranah syiar yang selalu dianggap aneh dan
dibenci teman-temanku di jurusan.
“Mereka itu hanya mau main di
mushalla, eksklusive! kalau mengadakan acara tidak professional! dan hanya
berbuat baik kepada sesame yang berjilbab gondrong (baca lebar) dan bercelana
ngatung.” Kata-kata itu sering kali aku dengar ketika Aku bergabung dihimpunan
mahasiswa di jurusanku. Aku bahkan termasuk orang berjilbab gondrong
itu,tiba-tiba ikut membenci orang-orang yang biasa disebut sebagai ikhwan
akhawat. Satu tahun berorganisasi dengan teman-teman satu jurusan dan jarang ke
mushalla telah berhasil membuat teman-temanku menanamkan stereotif negative
tentang ikhwan akhwat di pandanganku.
Perkenalkan
Aku Hana Nurul Fatimah, Mahasiswa Angkatan 2008, jurusan Geografi FMIPA UI. Panggil
saja aku Hana. Sekarang aku terjebak sebagai kepala keputrian di organisasi di
jurusanku. Satu kata untuk amanah ini “Engaaaaaak!” Aku merasa menjadi tumbal
teman-temanku yang selalu mengatakan harus ada orang di himpunan untuk
mengkondisikan agar HMG (Himpunan Mahasiswa Geografi) ini tidak
“neko-neko.” Aku merasa ada di lingkungan yang menekanku, ketika Aku mengatakan
untuk mengadakan kajian keislaman di jurusan, seluruh mata BPH langsung menatapku seakan ingin
membunuhku. Sejak saat itu, hilanglah sudah semangat untuk “mensyiarkan islam”
di jurusan.
” BODO AMAT!
Dengan amanah kaput, ga ada yang mau ngebantu, cukup tahun ini! Ga akan mau
lagi ada di lembaga syiar jurusan atau fakultas!”keluh ku.
Musim
pergantian amanah telah tiba, Kak Gauss ketua bem itu telah diganti dengan Ody
temanku satu angkatan. Begitu pula dengan MII LDK Mipa.Terpilihlah Saiful sebagai Ka MII 2012 dan Rara, sebagai Kepala
Keputrian.
Beberapa Hari Kemudian…
Nunu korwat
PSDM terpilih mendekati Aku yang sedang duduk santai.
“Han, tahun
ini mau ke mana? Ke MII ya,” rayu Nunu
“Enggak!, I’m
enough with jurusan dan fakultas no! I want goes to SALAM UI menuju departemen
tanpa ikhwan, departemen Kemuslimahan,”Kata Hana panjang lebar.
“Kenapa?”
Tanya nunu.
“Enggak mau
pokoknya, Hana ga mau di fakultas, di MII lagi!.” Jelas Hana.
“Enggak
mungkin, udah banyak orang di sana,” jawabku singkat sambil terus pergi
ngeloyor.
Liburan tuh habis itu, yippaaa!!!, pulkam, Hore ! kalau kata tasya libur tlah
TIBA, hatiku gembiraaa! Begitu pula dengan Hana, yang masih menganggap dirinya
anak kecil, selalu gembira dengan Holiday,
bebas dari segala kerja rodi tugas-tugas yang menumpuk tajam dan menyebalkan
seperti monster itu.
Lalu mulai
berdatangan sms-sms tentang acara ini,
agenda rihlahlah, pembubaran dan banyak
lainnya.
Akan tetapi kata Hana “MALEEES !!! Bodo ! Lagi
tidak bersemangat berorganisasi.”
Tiba-Tiba
Message from Rara, dilayar HP.
“Pertanda
Jelek!” kataku.
“Hana, apa kabar? Hana bantu Ra
di MII ya,” tanya Rara lewat SMS
“ Baik Rara, lagi liburan di
kampung, hmm bantu apa?” jawab Hana tidak ingin memperpanjang percakapan.
“ Bantu Mimi di Kemuslimahan,
Hana kemarin kan anak Kemuslimahan,” jawab Rara.
“Ok, nanti saya ngelamar jadi
staff Mimi,”said Hana tanpa sadar
“Ok Hana J” kata Rara.
“ Tadi aku bilang apa ya
sama Rara?” Hana berpikir bingung.
“Bodo’ah sekarang saat liburan
bersantai-santai,”
Hana cuek
Berdatangan lah
sms, intinya yang mau jadi pengurus MII, sms pilih bidang ini, bidang ini, kirim
ke no 089xxxxxx. Ntar lah gampang, males ngetik sms. Besok aja sms Mimi
langsung mau jadi staffnya. Lagian dulu kan sama-sama departemen
kemuslimahan, so easy. Nice, lanjutkan liburan nan bahagia
tanpa syurooo, kuliah dan kawand-kawandnya itu.
“ Yipppa, pagi !! Liburan,
waktunya nonton TV, bahagianya hatiku”, kata Hana bahagia.
Liburan jaga jarak dengan HP!
Awas, HP banyak panggilan :P
Trus pagi itu, lihat Hp, ada
miscall Rara 2 kali
“Hohoho, kenape?? Ne Ibu Kaput
MII miscall-miscall segala, aduuh serem!”, celetuk Hana.
“Jangan-jangan dia tahu lagi, Hana
belum daftar jadi pengurus MII”, kata Hana.
Huaaaa, besok sms Mimi, daripada di terooor,
apalagi pake nelpon , males deh klo ditelpon, nanti ga bisa ngeles klo di
telpon
Trus ada telpon ,
depan layar : Rara calling …
“Aduuh ada ape?? Maless dah,
tapi ga enak. Tapi biar ah, bodo! nanti juga lelah sendiri nelpon, “ kata Hana(jahat
banget ya saya)
Rara calling di
Layar HP.
“itu Hp siapa yang bunyi??”Kata
Mama sambil berteriak
Akhirnya Aku terpaksa harus
mengangkat telpon dengan berat hati.
“Han, jadi korwat di departemen
Syiar Islam MII(selanjutny abaca DSI)
ya, insyaallah ketua
departemennya Hadi,” kata Rara tiba-tiba tanpa basa-basi
“Hah yang bener aja Ra, korwat? ga salah orang
tuh kamu, lagian ya Hana tuh gag ada pengalaman-pengalamannya di MII, Hana siap
kok jadi staff Kemuslimahan, ne segera sms Mimi,” Kata Hana segera menimpali
pertanyaan Rara.
“Dulu pernah jadi PO girl’s day,
itukan acara MII, hayoo?” Kata Rara
“Itu kecelakaan aja, mendingan cari yang lain. Trus
itu, klo Hana jadi korwat bakal gabut,
Ra. Percaya deh, mending Rara pikirkan ulang, ok ! sip Ra, dah ..
wassalamualaikum…” Kata Hana panjang lebar menjelaskan (cepet-cepet tutup telpon, kabuuuur !)
Esok hari…
Rara calling again, (hiks..hiks..angkat
ga ya?? biarin dulu ah…)
Rara calling…..
Huaaa, jahat banget ya gue, tapi
karna Hana masih ada sifat baik hati’nya , jadi diangkatlah telpon itu (bencana
itu dimulai dari sini, Upss! kan amanah bencana, iya kan?)
“ Han, Yuni udah jadi korwat
di jurusan, ga ada orang Han di DSI,” kata Rara
Diam agak lama dan “ masa sih Ra,
cari lagi aja.., semangat Rara!!,” celetuk Hana dengan nada menyakinkan.
“Han bsok tuh udah launching,
dan harus udah ada nama orang-orang’nya,” Rara memohon.
Diem “aduuuh
binguuung ngeles apa lagi, Ya ALLAH bantu Hamba Mu ini, kejepiiit
neh!” Kata Hana dengan ALLAH
“ Hana ayolah mau ya, nanti Ra bantu, banyak orang juga,”
Rara meyakinkan.
Akhirnya “ Hmm, iya deh, tapi
tanggung akibatnya ya Ra, jangan nyesel nanti !” Hana menyerah dan pasrah pada
nasib.
“ok,ok, jazakillah ukhty,” suara
Rara terdengar lega.
Pelajaran pertama : jangan
tunda pekerjaaan (jangan ditiru yak ^^V), coba kalau
Hana langsung sms Mimi, jadi staff pasti punya alasan ngeles jadi Korwat hehey.
Akhirnya menjadi korwat departemen Syiar Islam
MII tahun 2011 berkoordinasi dengan Hadi Septian Gotama. Dan Aku berjanji untuk
bertanggung jawab atas semua keputusan yang telah Aku ambil, baik yang aku
anggap salah jalan maupun tidak.
Diawal terasa
sangat berat dan menekan. Bahkan diawal proker, air mata sudah keluar. Ternyata
aku perempuan biasa yang mudah sekali menangis jika ditekan. Akan tetapi Aku
diingatkan lagi bahwa bersama amanah yang telah teremban ada sebuah komitmen. Teringat
sebuah nasehat dari kaka kelas “komitmen itu tingkatannya jauh di atas suka.
Kalau kita sudah komit pada sesuatu, kita hanya fokus pada pencapaian. Gak
peduli alasan, halangan, rintangan. banyak kok, orang yang gak suka sama sesuatu,
tetapi bahagia dengan hal itu karena komitmen yang dimiliki. Otomatis akan
berusaha sekuat mungkin agar jadi suka.” Sebuah nasehat yang selalu Aku
tekankan saat menghadapi masa-masa kritis kepengurusan maupun kepanitian.
Akhirnya 1 Januari 2012, Serah terima amanah MII 2011 ke MII 2012…
Terlihat wajah-wajah sembab dan
air matayang bercucuran. Salah satunya ani, staff Aku. Ani yang paling deras
air matanya diantara semua pengurus yang menghadiri sertiam hari ini.
Tiba-tiba datang dan memelukku.
“Kak Hana, maaf ya kak, ani
belum bisa jadi staff yang baik, suka kabur. Ani ngerasa belum ngapa-ngapain
tiba-tiba udah selesai aja kepengurusab kita,” kata Ani sambil yang matanya
menganak sungai.
“Iya say, maaf’in kaka juga ya,
belum bisa jadi kaka yang baik, yang mengayomi dan menjadi teladan buat
kalian,” balas ku dengan mengharu biru di hati.
“Kaka kita harus terus jaga
silaturahmi, walaupun udah ga di MII lagi tahun ini, tapi jiwa ani tetap MII
kok ka,” kata Ani.
Bahagia sekali mendengar
kata-kata ini. Membuatku tidak menyesal telah tercebur di MII tahun ini.
Di hari yang berbeda saat pembubaran departemen syiar islam di sebuah
tempat makan.
“Kaaaaaaaaaaaak, makasih ya udah
buat aku ga menyesal masuk MII, jadi anak DSI,” kata rahma.
“Rahma suka DSI kekeluargaan
banget kak,” Rahma kembali berucap.
Sungguh terharu mendengar
kata-katanya, agak malu jika ingat dulu pas diawal-awal setengah hati menjalani
amanah ini.
pelajaran kedua : Boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik
bagimu, dan boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu (Al-Baqoroh :30).
Pelajaran ketiga : Hana punya
rencana, ALLAH punya rencana, dan Rencana ALLAHlah yang rencana
terbaik J.
Itu namanya takdir. Ternyata takdirku ada di MII.
Jadi pelajaran yang bisa didapat
apa yak?? Hmmm percaya aja kali ya, sama segala sesuatu yang menimpa hidup kita
adalah takdir terbaik yang telah diberikan ALLAH Azza Wa Jalla, mungkin itu
cara ALLAH membina qt menjadi lebih baik, walaupun terkadang dihadapkan pada
pilihan yang “tidak kita sukai” mungkin berkomitmen percaya
ini yang terbaik, melakukan yang terbaik dan belajar menyukai adalah pilihan
yang tepat ^^.
Semangaaaat!!
Hidup memang tak pernah datar. Namun jika diberi kebahagiaan, kita lupa diri.
Ketika diberi kesulitan, qt mengeluh. Jadi yang terpenting bukanlah apa yang
terjadi dalam hidup, tapi bagaimana cara kita menyikapi segala “suguhan”
Illahi dalam perjalanan hidup kita.
SELAMAT mewarnai,
memaknai dan menikmati hidup ^^ ini, kisahku, bagaimana kisahmu???
==============================================================================Nama : Nurul Farhanah H, Jurusan : Geografi FMIPA
UI Angkatan 2008
FB : nurulfarhanah03@gmail.com /Twitter
:nurfa_nf
Amanah : Deputi Internal
Departemen Kemuslimahan SALAM UI 2012