Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau yang sering disebut dengan Buruh Migran Indonesia (BMI), selalu indentik dengan kehidupan yang mengalami berbagai macam permasalahan terutama ketika tinggal di luar negeri. Padahal setiap orang di Indonesia pasti sudah tau bahwasanya para TKI juga lah sebagai pahlawan yang banyak menyubangkan devisa bagi negara yang kita cintai ini. Permasalahan ini terus menjadi pokok pembahasan yang tidak pernah ada habisnya, dengan kondisi ini pula setiap pihak selalu mengambil posisi untuk merasa paling berjasa terhadap keberadaan TKI dan saling menyalahkan komponen lain yang dianggap tidak bertanggung jawab terhadap para TKI. Terlepas dari masalah itu semua sebenarnya banyak potensi luar biasa yang dimiliki para TKI yang berkerja diluar negeri dengan menggunakan jalur resmi. Pada Umumnya para TKI sebelum di berangkatkan keluar negeri pasti mendapatkan pembinaan dan pembekalan keilmuan yang akan menunjang kelancaran dalam berkerja diluar negeri, ditambah lagi ketika berada diluar negeri mereka juga mendapatkan pelatihan yang berbau dengan kewirausahaan dari berbagai macam intansi yang memilki kepdulian terhadapa TKI.
Program kewiusahaan yang jenisnya pelatihan ataupun jenis lainya harusnya mampu di optimalisasikan dengan membangun kerja sama antara pemerintah dengan instansi-instansi yang memilki kepedulian terhadap perkembangan dan kondisi TKI, sehingga TKI ketika sudah kembali ke Indonesia ( Purna TKI) mampu menjadi penggerak pengembangan usaha didaerahnya masing-masing untuk menunjang kemandirian perekonomian bangsa dan menekan jumlah pengangguran serta mengurangi intensitas yang akan menjadi TKI.
Optimalisasi program kewirausahaan untuk para TKI dapat dimaksimalkan oleh pemerintah dan Instansi-instansi swasta maupun NGO yang memiliki kepedulian terhadap TKI dengan beberapa cara sebagai berikut:
Mengadakan Program Pelatihan Kewirausahaan Secara Tersetruktur
Program pelatihan kewirausahaan yang pada umumnya diadakan oleh pemerintah, instansi swasta maupun NGO diadakan secara simultan dan kadangkala pelatihan tersebut tidak disesuaikan dengan asal, potensi ekonomi, peluang-peluang yang dimiliki para peserta ketika kembali ke daerah asalnya masing. Untuk kondisi seperti ini Perlu dicari suatu kesepakatan dan kesamaan pandang tentang perlunya disajikan program pelatihan kewiusahaan di riset yang sudah dilakukan sehingga pelatihan kewirausahaan menuai hasil seperti yang diinginkan. Ada beberapa modifikasi yang dapat dilakukan untuk program pelatihan kewirausahaan supaya hasilnya maksismal yaitu adalah sebagai berikut:
a. Program pelatihan Kewirausahaan harus menjadi kegiatan yang terstruktur dan bersifat kontinu yang sifatnya wajib diikuti oleh TKI yang diadakan di lokasi tempat TKI tersebut berkerja
b. Materi / bahan ajar disesuaikan dengan daerah asal, kondisi ekonomi, peluang berkembangya usaha jika dikembangkan di Indonesia.
c. Metode pembelajaran yaitu memberikan pemahaman teoritis, memberikan motivasi kepada peserta tentang kewirausahaan, mengadakan studium generale dengan pembicara dari pakar kewirausahaan, mengadakan acara program materi tamu dengan pematerinya yang berasal dari praktisi wirausaha sukses dan studi lapangan ke tempat-tempat usaha kecil dan menengah yang ada di lokasi para TKI berkerja.
d. Ada pengaturan jadwal program pelatihan secara selang-seling antara berdasarkan kondisi daerah asal TKI yang satu terhadap yang lain berdasarkan tempat aplikasi nyata dari program pelatihan ini (cross section learning).
Dibeberapa Negara Program pelatihan kewirausahaan suadah ada yang dilaksanakan seperti di Singapura yang di adakan oleh devolepment group ciputra entrepreneur Jakarta, kemudian kemenaketrans,dan masih banyak lagi. Dengan program pelatihan kewirausahaan yang telah diatur dengan sedemikian rupa diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih tentang kewirausahaan, sehingga mampu mengaplikasikanya ketika kembali kekampung halaman. Dengan metode seperti ini di harap mampu menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran dengan terciptanya lapangan kerja baru untuk menunjang kemandirian perekonomian bangsa.
Mengadakan Program Inkubasi Wirausaha di Setiap Negara Yang Terdapat TKI di Dalamnya
Program inkubator di negara yang ditempati TKI dapat dialakukan kerjasama antara pemerintah dengan instansi swasta maupun NGO yang bergerak mengurusi TKI, bisa juga berkerja sama dengan para pengembang usaha kecil menengah yang ada di negara tempat para TKI berada sehingga mampu ditunjang dengan kelengkapan sarana seperti dibawah ini
a. Sarana fisik atau gedung, dan fasilitas kantor yang dapat dipakai bersama.
b. Kesempatan akses dan pembentukan jaringan kerja dengan jasa pendukung teknologi dan
bisnis: sumber daya teknologi dan informasi, sumberdaya bahan baku, sumberdaya keuangan.
c. Pelayanan konsultasi yang meliputi aspek teknologi, manajemen, dan pemasaran.
d. Pembentukan jaringan kerja antar pengusaha.
e. Pengembangan produk kreatif untuk dikembangkan di daerah asal TK dan dapat diproduksi secara komersial.
Keterlanjutan program ini merupakan kelanjutan dari program-program sebelumnya yaitu sebagai aplikasi sederhana sebelum aplikasi secara nyata di daerah asal para TKI
Diharapkan dengan rentetan program kewirausahaan untuk TKI yang terstruktur dan terkoordinasi dengan rapi ini dapat menjadi solusi dalam penyelesaian permasalahan pengangguran dan menunjang kemandirian perekonomian bangsa.
Dengan pelatihan dan bekal yang diperoleh diatas selama bekerja sebagai TKI menjadi modal yang sangat penting bagi para TKI untuk mengembangkan usaha didaerahnya masing-masing, apa lagi ditunjang dengan kemampuan komunikasi yang baik untuk penguasaan pasar karena menguasai bahasa komunikasi interasional minimal bahasa Inggris, jaringan yang luas sudah internasional, keilmuan yang cukup diadapat dari pelatihan dan pembekalan selama sebelum dan ketika sudah berada di negara tempat berkerja, ditambah dengan dukungan meodal yang cukup untuk membuka usaha, maka Purna TKI mempunyai peluang dan perananan penting sebagai pelopor untuk membangun kemandirian perekonomian bangsa.
Dan sekarang bukan saatnya lagi untuk salah menyalahkan berkaitan dengan permasalahan TKI, tetapi bagaimana pemerintah, instansi swasta maupun NGO yang bergerak memperjuang TKI untuk bersama-sama membangun dan terus mengembangkan potensi TKI kearah yang benar untuk mencipatakan kemandirian ekonomi bangsa. Jika potensi ini tidak kita sadari maka TKI pasti akan terus menjadi isu utama permasalahan bangsa padahal mereka punya potensi luar biasa untuk mengangkat perekonomian nasional, mengurangi pengangguran dan menekan keberangkatan TKI berikutnya.
Sumber: