Kuretas Jalan Dakwah Impian
Siang
itu, selepas sholat dzuhur kumerebahkan tubuhku di dalam kamar sambil merenung
akan arah tujuan hidupku, kemana hidup ini akan kubawa, tiba-tiba HPku
berdering. Aku penasaran siapa yang meneleponku. Setelah kuangkat, ternyata
Ust. Cita. Beliau dulu adalah Murabbiku waktu aku SD. Beliau memberitahuku jika
pada tanggal 28 Juli – 01 Agustus 2007, akan di adakan Forum Silaturrahmi LDK
Nasional (FSLDKN) ke XIV di Universitas Lampung (UNILA), yang artinya kurang 6
hari lagi. Aku yang waktu itu masih duduk di semester II setengah kaget
bercampur bingung. Kata LDK sangat asing bagiku, aku kemudian bertanya kepada
beliau apa itu LDK. Akhirnya, beliau mengajakku bertemu untuk menjelaskan
kepadaku apa itu LDK serta memberikan gambaran kegiatan FSLDKN XIV.
Setelah
bertemu dan mengobrol ringan, beliau mulai menjelaskan secara umum apa yang
menjadi pertanyaanku tadi. Beliau menuturkan bahwa LDK adalah UKM di Perguruan
Tinggi yang bergerak di bidang kerohanian islam, jika di tingkat SMA namanya
SKI. Aku baru mulai faham apa itu LDK, ternyata seperti SKI di tingkat SMA.
Adapun FSLDK adalah forum silaturrahmi LDK, di tingkat nasional disebut dengan
FSLDKN, sedangkan di satu wilayah regional disebut FSLDKD.
Kemudian
beliau memberikan informasi jika kampus STKIP PGRI Trenggalek mendapat undangan
untuk mengikuti kegiatan FSLDKN XIV di UNILA. Aku diminta mewakili kampus untuk
menghadiri acara tersebut. Aku langsung terperanjat mendengar permintaan
beliau. Aku bertanya “Mengapa aku yang diminta mewakili kampus?”. Beliau
menjawab jika teman-teman mahasiswa yang ada kepedulian pada dakwah kampus pada
tidak bisa berangkat. Selain itu, beliau
berharap ada pemerataan pengalaman, mengingat pada beberapa waktu sebelumnya
beliau dan empat temannya sudah berangkat mengikuti PMLDK di Universitas
Muhammadiyah Malang.
Akhirnya,
aku menerima permintaan beliau untuk berangkat mengikuti kegiatan tersebut.
Beliau juga berharap kepulanganku dari FSLDKN ke XIV nanti setidaknya membawa
sesuatu yang dapat dijadikan bekal untuk mendirikan LDK di kampus STKIP PGRI
Trenggalek. Sungguh suatu amanah yang berat bagiku mengingat aku masih belum
faham betul akan LDK, namun kepulanganku dari kegiatan tersebut sudah dinanti
sebuah harapan besar umat yaitu berdirinya wadah aktivitas dakwah di kampus
tercinta.
Setelah
dirasa cukup, akhirnya kami sepakat mengakhiri pertemuan untuk kemudian kembali
beraktivitas masing-masing. Sambil mengayuh sepeda dan mungusap peluh di
wajahku, aku terus membayangkan alangkah indahnya kampusku jika gema syi’ar dan
dakwah islam telah berkibar.
Esok
harinya Ust. Cita mengajakku menghadap ketua kampus untuk mengajukan proposal
kegiatan pengiriman FSLDKN XIV. Alhamdulillah beliau sedang berada di tempat.
Setelah mengetok pintu ruangan ketua kampus, beliau mempersilahkan kami untuk
masuk ke dalam ruangan beliau. Subhanallah, beliau menerima kami dengan hangat,
sehangat hamparan karpet yang terhampar di ruangan beliau. Setelah saling
menyapa kemudian beliau bertanya apa maksud dan tujuan kami menghadap.
Ust. Cita
kemudian menyampaikan jika kampus STKIP PGRI Trenggalek mendapat undangan FSLDKN
XIV. Beliau sangat antusias mendengarkan apa yang disampaikan Ust. Cita. Maklum,
kampus kami adalah kampus kecil sehingga ketika mendapat undangan sekelas
nasional sangat gembira rasanya. Setelah menerima proposal kami dan membacanya,
beliau langsung menyetujuinya. selanjutnya kami diminta menemui Kabag keuangan
kampus untuk pencairan dana. Tidak lupa beliau berpesan kepadaku selama di
kegiatan nanti agar menjaga nama baik almamater dan agar membawa hasil yang
positif dari kegiatan yang akan aku ikuti.
Sungguh
bahagia perasaan kami atas dukungan ini, lancarnya proses pencairan dana dan
besarnya dukungan serta harapan warga kampus akan adanya nuansa keislaman di
kampus menambah semangat dan niatku untuk segera berangkat menuju Lampung.
Dua hari
sebelum pelaksanaan, tiba saatnya aku memulai perjalanan untuk berangkat
mengikuti kegiatan yang sangat aku nantikan. Setelah berpamitan dengan kedua
orangtua dan keluargaku, aku berangkat menuju UNAIR untuk bergabung bersama
sahabat-sahabat LDK Surabaya dan sekitarnya.
Setelah
menginjakkan kakiku di kampus UNAIR untuk yang pertama kalinya, pandanganku langsung
terasa sejuk. Panorama pemandangan yang indah nan asri menghiasi
bangunan-bangunan kampus yang megah dan kokoh. Aku mulai melangkahkan kakiku
menuju masjid kampus tersebut. Setelah mengisi daftar hadir, aku dipersilahkan
istirahat. Ku rebahkan badanku di salah satu sudut masjid sambil memandangi
indahnya suasana kala itu sampai akhirnya aku terlelap.
Tiba-tiba
terdengar suara adzan ashar berkumandang membangunkanku. Sambil kudengarkan
adzan, aku melihat para mahasiswa berduyun-duyun mendatangi masjid.
Subhanallah, suasana seperti inilah yang sangat aku rindukan. Suasana bersegera
ketika mendapat panggilan cinta dari Allah. Dalam hati aku bertanya kepada
diriku sendiri, “apakah kampusku nanti bisa seperti ini?” aku sangat yakin bisa
terwujud jika sungguh-sungguh. Setelah mendengarkan adzan, aku mengambil air
wudhu bersama sahabat-sahabat LDK kemudian mengikuti sholat berjamaah. Setelah
sholat selesai kami tunaikan, para peserta yang akan berangkan ke Lampung
berkumpul untuk mendapatkan pengarahan dan tausiyah dari Pembina LDK UNAIR.
Malam
harinya, diadakan kegiatan ta’aruf antar peserta yang akan berangkat.
Masing-masing peserta menyampaikan kisah perjuangan dan perkembangan LDKnya.
Aku terhanyut mendengarkan penyampaian teman-teman, mereka sangat luar biasa
dalam memperjuangkan dakwah Islam di kampusnya. Hingga tanpa terasa tiba
giliranku, aku bingung apa yang mau aku sampaikan, LDK saja belum ada.
Dengan
setengah grogi kuperkenalkan diriku kepada temn-teman, kusampaikan jika aku
belum ada pengalaman di LDK karena tujuanku dikirim dalam kegiatan di Lampung
nanti adalah untuk mendapatkan bekal yang dapat dijadikan modal mendirikan LDK.
Sontak teman-teman langsung meneriakkan takbir. Mendengar takbir teman-teman
jantungku langsung berdebar, kemudian mereka memberikan dukungan, semangat dan
motivasi agar aku terus melangkah bersama teman-temanku yang punya niatan
mendirikan LDK.
Tanpa
terasa malam semakin berlarut hingga akhirnya acara disudahi. Esok harinya
sekitar pukul dua pagi, kami berangkat menuju Lampung dengan menggunakan bus.
Walau mata masih terasa kantuk, tapi rasa semangat yang meluap menjadikan kami
terus menjaga asa dan harapan. Seletah menyusuri pulau Jawa dan menyeberangi
selat Sunda, akhirnya kami tiba di Asrama Haji Bandar Lampung yang berdekatan
dengan kampus UNILA pada tanggal 28 Juli 2012 sekitar pukul 10.00 WIB.
Setelah
melakukan registrasi, kami langsung bergerak menuju tempat acara di aula.
Subhanallah, lagi-lagi kalimat itu keluar dari lisanku ketika aku menyaksikan
lautan pejuang dakwah memenuhi aula yang sangat luas itu. Tersirat optimisme
dan keyakinan yang sangat kuat dari wajah mereka. Aku duduk di kursi agak
belakang, setelah meletakkan tas dan mengambil alat tulis, kusapa sahabat baru
di samping kanan-kiriku kemudian aku kembali fokus pada materi, karena aku
sadar aku dikirim kesini bukan untuk santai-santai atau rekreasi, tapi untuk
mencari bekal-bekal yang dapat kami jadikan mendirikan LDK.
Hari demi
hari aku lalui dengan penuh semangat tinggi. Ketika waktu-waktu luang kugunakan
untuk mendatangi sahabat-sahabat senior LDK seperti dari ITS, UNAIR, UNIBRAW
dan ITB untuk meminta arahan dan petunjuk dalam mendirikan sebuah lembaga
dakwah kampus baru. Banyak sekali ilmu baru yang aku dapatkan dari beliau-beliau
waktu itu. Tidak lupa aku meminta contoh file dokumen-dokumen pendirian, contoh
kegiatan dan pedoman pengelolaan LDK. Alhamdulillah, secercah harapan baru
mulai terlukis di wajahku karena misi utamaku untuk mendapatkan bahan pendirian
LDK berhasil kudapatkan.
Tanpa terasa
malam terakhir FSLDKN XIV sudah menjumpai kami. Sekitar pukul 22.00 WIB, aku
berjalan menuju kamar untuk beristirahat, setiba di kamar ternyata ada saudara
baru yang ikut menginap di kamar sehingga kapasitasnya tidak cukup. Akhirnya
aku mengalah dan keluar mencari tempat tidur baru. Ketika melewati bazar ada
seseorang yang menyapaku dan mengajak berkenalan. Akhi Nazar namanya, dia
merupakan penjaga bazar UNILA, akhirnya aku mampir ke stand bazarnya dan saling
berbagi kisah dan pengalaman. Aku bersyukur dengan tidak jadinya aku
beristirahat di kamar, aku dipertemukan dengan seorang sahabat yang banyak
memberikan bekal-bekal perjuangan melalui untaian kata-katanya.
Tanpa
terasa waktu menunjuk pukul 01.00 WIB dan kami memutuskan untuk istirahat. Aku
meminta izin untuk ikut menumpang tidur di bazarnya. Walau beralaskan tikar dan
dinginnya angin yang menusuk kulit malam itu tidak kami hiraukan karena kantuk
yang teramat sangat. Sambil kurebahkan tubuhku, kupandangi bintang-bintang di
langit yang begitu cerah, secerah harapan dan dakwah islam nantinya.
Esok harinya,
tiba saatnya penutupan acara berlangsung. Para peerta mulai memadati aula untuk
mengikuti penutupan. Setiap tahapan acara berlangsung dengan khidmat dengan
hiasan pekikan takbir dari peserta. Selesai penutupan, peserta saling
mengucapkan salam perjuangan. Suasana begitu haru dan senang terasa hingga ke
dalam hatiku. Haru karena aku akan berpisah dengan sahabat-sahabat baruku yang
luar biasa, dan senang karena aku akan kembali ke kampusku tercinta dan
membangun LDK baru bersama sahabat-sahabatku disana.
Setelah
melalui perjalanan panjang, akhirnya aku kembali ke tanah kelahiranku, kota
Trenggalek yang sangat aku rindukan setelah sekian hari aku tinggalkan. Setelah
cukup beristirahat aku segera membuat laporan dan menyusun rencana tindak
lanjut. Beberapa hari kemudian aku, Ust. Cita, Akh Zainal dan Akh Saeroji
bertemu untuk membahas pendirian LDK. Pertemuan kami awali dengan ta’aruf
karena selain Ust. Cita, aku belum mengenal mereka dengan baik. Tukar
pengalaman waktu kegiatan PMLDK dan FSLDKN berlangsung santai dan menyenangkan,
hingga pada kesimpulan untuk segera mendirikan LDK.
Setelah
segala persiapan pendirian selesai, akhirnya tepat pada 10 Januari 2008
bertepatan dengan tanggal 01 Muharam 1429 H berdirilah LDK baru yang bernama
LDK FADI di kampus STKIP PGRI Trenggalek. Lembaga yang akan terus mensyi’arkan
dan senantiasa menghijaukan kampus dengan dakwah dan nilai-nilai kehiduan
islami. Disitulah harapan kami berkumpul untuk bersatu memperjuangkan agama
Allah. Semoga lembaga dakwah ini terus tumbuh dan berkembang menjadi lembaga
yang bermanfaaf, dapat dibanggakan oleh umat serta dapat dirasakan manfaatnya
terutama masyarakat kampus. Allahu Akbar ...!!
(3)
BIODATA
Nama Lengkap : Titis Ismail Arafat
Angkatan : 2006 – 2007
Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)
Twitter : titisdahsyat@gmail.com (titis dahsyat)
Amanah : Sekretaris Alumni LDK FADI STKIP PGRI
Trenggalek 2010 – sekarang