Ritual pernikahan memang selalu memiliki daya tarik. Bukan hanya karena melihat dua anak manusia yang mengikat janji cinta, tapi juga selalu ada ritual khusus dengan latar belakang filosofis serta budaya yang kaya.
Seperti sebuah pengalaman seru, karena melihat sebuah fase kehidupan pasangan baru. Di Indonesia, Anda bisa melihat berbagai prosesi adat pernikahan yang biasanya mengikuti adat suku. Bagaimana dengan negara lain? Mari kita intip ritual pernikahan di lima negara.
Italia
Ada waktu pernikahan khusus bagi pasangan Italia yang ingin menikah, seperti waktu terbaik untuk menolak bala. Misalnya, pernikahan idealnya dilaksanakan pada Minggu pagi. Konon, di Italia ada cerita rakyat yang mengatakan bahwa pasangan yang akan menikah, dilarang melakukan upacara pernikahan pada hari Jumat dan Selasa.
Namun, ada pula waktu khusus untuk menikahkan para janda, yaitu hari Sabtu. Semua ini, seperti dilansir dari The Knot, dilakukan untuk menghindari nasib buruk yang akan terjadi pada pasangan di kemudian hari. Tak hanya itu gaun putih di tradisi Italia melambangkan simbol kesucian serta melindungi pasangan pengantin dari roh jahat.
Usai upacara pernikahan, pengantin akan memecahkan vas hingga hancur berkeping-keping. Hancurnya vas ini, akan menandakan seberapa lama kebahagiaan mereka akan terjalin.
Cina
Ketika akan melangsungkan upacara pernikahan, biasanya pasangan yang akan menikah akan mendatangi peramal, kemudian mereka akan mendapatkan tanggal terbaik. Perhitungan tanggal biasanya berdasarkan tanggal kelahiran mereka.
Di hari pernikahan, pengantin pria beserta pengiringnya akan memberikan sejumlah uang sebagai persembahan. Tujuannya agar calon pengantin pria beserta keluarga diizinkan masuk ke dalam rumah mempelai wanita. Kemudian, melakukan ritual minum teh bersama dengan orangtua pengantin wanita.
Menikahkan anak, bagi masyarakat Cina, merupakan salah satu cara untuk memamerkan harta kekayaan mereka. Pada saat penerimaan tamu, kedua mempelai sering mengganti gaun pengantin beberapa kali sepanjang acara berlangsung. Di samping itu, makanan seperti sup ikan Hiu pun menjadi salah satu hidangan wajib dan terbilang mewah.
Maroko
Biasanya penduduk Maroko melangsungkan pernikahan pada hari Minggu musim gugur, di akhir panen. Mengapa? Hal ini karena pada waktu panen, makanan masih sangat mencukupi. Dengan kata lain, mempelai dapat berpesta dengan mencicipi bahan yang telah dihasilkan di kebun sendiri.
Pernikahan pun akan berlangsung hingga tujuh hari lamanya. Namun, wanita dan pria akan melakukan pesta di tempat yang terpisah. Jadi, tiga hari pertama akan dihabiskan untuk tahap persiapan, berpesta, serta mempercantik pengantin wanita.
Dalam momen persiapan, calon pengantin wanita akan menjalankan ritual memakai Henna. Pelukis henna akan melukis tangan mempelai wanita, guna menjauhkan berbagai macam serangan penyakit dan sebagai simbol kesuksesan dalam berumah tangga.
Hari keempat, kedua mempelai akan menikah. Pada hari kelima dan keenam, pesta pun dimulai. Akhirnya, hari ketujuh pengantin pria dan wanita memasuki puncak pesta pernikahan atau disebut Berza.
Kedua mempelai diarak dan ditandu menuju tempat resepsi pernikahan dalam pawai yang disebut Zaffa. Di Maroko, semua pengantin akan menjadi Raja dan Ratu. Pastinya mereka akan menjadi pusat perhatian.
Meksiko
Pernikahan dilakukan menjelang malam hari. Pakaian yang dikenakan oleh pengantin wanita juga bervariasi, mulai dari katun putih sederhana hingga pakaian tradisional khas meksiko, yaitu warna-warni dengan detail bordir.
Warna pakaian mempelai wanita biasanya juga menggunakan pita tiga warna, yaitu kuning, biru, dan merah. Warna-warna tersebut melambangkan makanan, uang, dan gairah. Sajian atau kue pernikahan tradisonal dibuat dari bahan kacang-kacangan dan buah-buahan kering yang direndam dalam rum.
Sumber VIVA Life
wah postingan ini bikin ngiri :)
ReplyDeleteSalam kenal
"Kak Ros" FACELIM
ya sama
ReplyDeletesalam kenal juga