Hidup di Indonesia itu
layaknya hidup di sebuah negeri dongeng. Coba deh kita banyangkan, hidup di
negeri yang kaya raya ini, kalau terkena sakit. Ibarat jatuh, tertimpa tangga
pula. Bagaimana tidak selain harus menggung rasa sakit, juga harus berfikir bagaimana
supaya bisa mendapatkan obat yang terjangkau dan pelayanan kesehatan yang layak.
Kondisi ini tentunya sangat ironis sekali jika kita bandingkan dengan keadaan
bangsa Indonesia yang banyak disebut orang sebgai zamrut katulistiwa. Indonesia
dikarunia tanah yang subur, laut yang luas dengan segala isinya, penduduk yang
besar dengan segala potensi yang dimiliki, posisi yang strategis terletak
dijalur lintas perdagangan intenasional. Akan tetapi kondisi kehidupan
rakyatnya sangatlah miris sekali. Terutama dibidang kesehatan.
Kita semua pasti pernah mendengar banyak hal yang kurang
menyenangkan yang berkaitan dengan kesehatan di negera kita ini. Mulai dari perawatan
di rumah sakit yang tebang pilih, kejadian mal praktek dan banyak lagi yang
berkaitan dengan pelayanan yang sangat merugikan terutama bagi masyarakat
kecil. Namun tidak juga semua lini kesehatan tidak berpihak dengan masyarakat
terutama masyarakat kecil. Akan tetapi masih ada beberapa bagian yang bisa
menjadi solusi untuk meringankan beban masyarakat terutama dibidang
obat-obatan. Salah satunya yaitu melalui program Obat Generik Berlogo.
Sejak tahun 1989, Pemerintah telah menggulirkan kebijakan Obat Generik Berlogo agar masyarakat mendapatkan obat yang
bermutu, aman dan efektif dengan harga yang
terjangkau dan tercukupi jenis maupun jumlahnya. Dinamakan Obat GenerikBerlogo, atau dikenal juga dengan OGB, karena obat ini ditandai dengan logo lingkaran hijau bergaris putih
dengan tulisan "GENERIK" di bagian tengahnya. Obat ini diproduksi oleh
beberapa pabrik berbeda, terutama BUMN. Namun, namanya tetap sama, yaitu sesuai
dengan nama kandungan zat aktifnya yang berkhasiat obat.
Gambar Logo Obat
Generik
Obat
Generik ini sangat berbeda dengan tanggapan masyarakat yang beranggapan bahwa
Obat Generik Berlogo adalah obat yang masa pakainya sudah habis, sehingga tidak
aman ketika di konsumsi dan berbahaya. Sehingga obat ini dijual lebih murah
oleh pemerintah. sesungguhnya yang dimaksud dengan obat generik adalah obat yang
telah habis masa patennya. Jadi bukan obat yang habis masa pakainya, oleh
karena itu Obat Generik aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Obat yang masih
berada dalam masa paten disebut obat paten atau obat originator. Obat paten
hanya diproduksi oleh pabrik yang memiliki hak paten, sehingga umumnya dijual
dengan harga yang sangat tinggi, karena tidak ada kompetisi. Hal ini
biasanya untuk menutupi biaya penelitian dan pengembangan obat tersebut,
serta biaya promosi yang tidak sedikit. Setelah habis masa patennya, obat
tersebut dapat diproduksi oleh semua industri farmasi. Obat inilah yang disebut
obat generik. Setiap pabrik memberi nama sendiri sebagai merek dagang. Obat ini
di Indonesia dikenal dengan nama obat generik bermerek atau branded.
Pada
prinsipnya, tidak ada perbedaan dalam hal mutu, khasiat dan keamanan antara
obat generik dengan obat bermerek, maupun obat paten dengan kandungan zat aktif
yang sama. Pasalnya, produksi obat generik juga menerapkan Cara Produksi Obat
yang Baik, seperti halnya obat bermerek maupun obat paten. Selain itu, untuk
zat aktif tertentu, Pemerintah
mempersyaratkan uji bioavailabilitas dan bioekuivalensi obat generik,
untuk menyetarakan khasiatnya dengan obat originatornya.
Gambar Ilustrasi
Penyebab harga Obat Generik Berlogo jauh lebih murah
dibandingkan dengan obat paten ialah karena, pada pembuatan Obat Generik
tidak membutuhkan biaya penelitian dan
pengembangan, studi-studi klinis maupun promosi. Sehingga harga Obat GenerikBerlogo jauh lebih murah dibandingkan dengan obat paten.
Masyarakat maupun tenaga kesehatan tidak perlu meragukan
mutu obat generik, karena harganya yang murah. Anggapan bahwa obat generik
adalah obat orang miskin
tidaklah benar. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat
yang menganggap obat generik sebagai obat kelas dua, dan cenderung meragukan
kualitasnya. Masyarakat/pasien cenderung
tidak bertanya mengenai obat yang
diresepkan, disamping kurangnya informasi dari tenaga kesehatan baik dokter
penulis resep maupun tenaga kefarmasian di apotek. Padahal, jika masyarakat mengenal dengan baik
mengenai manfaat dan kelebihan obat
generik, maka masyarakat sendiri yang diuntungkan, karena memperoleh
obat bermutu dengan harga terjangkau.Untuk itu, baik dokter maupun tenaga kefarmasian
hendaknya melakukan edukasi dan memberikan informasi yang lengkap dan
dibutuhkan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat sebagai penerima manfaat dapat mensejahterakan dirinya dengan memperoleh kesehatan yang berkualitas namun terjangkau.
Gambar Ilustrasi
Jadi untuk masyarakat jangan takut lagi menggunakan Obat Generik Berlogo, dijamin aman dan punya mutu serta kualitas yang sama dengan obat
paten ataupun obat originatornya. Demikian tulisan ini semoga bisa membantu
memberi edukasi kepada masyarakat sehingga tidak salah pemahaman berkaitan
dengan Obat Generik Berlogo ini. Sehingga program Obat Generik Berlogo ini bisa
tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama masyarakat
kecil.