Panahan
yang merupakan perpaduan kesakralan sunnah dan bagian kedisiplinan
furusiyah memiliki tujuan mulia, yaitu menciptakan seorang Faris yang
mahir, tangkas, berbudi luhur, beradab dan berakhlak mulia. Oleh karena
itu para ulama dan ahli panahan di masa lalu menetapkan berbagai kode
etik, adab, dan akhlak yang berasal dari syariat Islam yang wajib
diterapkan oleh setiap Pemanah Muslim.
Setelah
mengetahui adab dan akhlak Pemanah Muslim secara umum, maka berikut
adalah adab dan akhlak Pemanah Muslim terhadap para guru, para ahli,
para senior dan rekan-rekannya sesama pemanah yang dirangkum dari
berbagai kitab panahan peradaban Islam.
Adab dan Akhlak terhadap Guru, Ahli, Senior:
1. Rendah hati dan hormat dalam bersikap kepada guru, ahli, dan senior.
2. Sopan dan ramah dalam berbicara kepada guru, ahli, dan senior.
3. Memahami
kebiasaan, adat istiadat, tata krama, perilaku keseharian maupun tata
cara pelatihan guru, ahli, dan senior, serta berusaha menyesuaikan diri
terhadap hal-hal tersebut.
4. Selama proses pelatihan, seorang pelajar harus menemui dan meminta nasihat pada para guru, ahli, dan senior.
5. Secara
teratur, ia harus menyaksikan bagaimana para pemanah kelas atas memanah
tanpa turut memanah juga dan berusaha keras untuk menyerap hal-hal baik
dari apa yang ia lihat maupun dari pembicaraan-pembicaraan mereka.
6. Seorang
pelajar baru boleh bergabung dan memanah bersama dengan para ahli dan
senior apabila telah dianggap layak oleh mereka, setelah mereka melihat
dan menilai tingkat kemahiran yang ditunjukkannya.
Adab dan Akhlak terhadap Rekan sesama pemanah
1. Pada saat melakukan kegiatan memanah bersama-sama, pemanah tidak boleh terlalu sering melihat pada rekannya.
2. Pada saat melakukan kegiatan memanah bersama-sama, pemanah tidak boleh mengganggu rekannya.
3. Pada saat
melakukan kegiatan memanah bersama-sama, pemanah tidak boleh mengalihkan
perhatian rekannya dengan cara apapun seperti mengajak berbicara atau
semisalnya.
4. Tidak boleh
mencela kesalahan-kesalahan rekannya atau menertawakannya, karena jika
seseorang melecehkan saudara sesama Muslim karena suatu kemalangan, maka
hal yang sama akan berbalik pada dirinya. Rasulullah bersabda,
“Janganlah kalian menyakiti kaum Muslimin dan janganlah melecehkan
mereka dan janganlah mencari-cari kesalahan-kesalahan mereka (HR At
Tirmidzi).”
5. Pemanah, dan
tentunya setiap Muslim dan Mukmin, harus lebih memperhatikan kesalahan
dirinya sendiri dibanding mencari-cari kesalahan-kesalahan orang lain.
6. Banyak memuji Allah serta tidak boleh dengki dan iri hati terhadap keberhasilan rekan sesama pemanah.
7. Tidak boleh
meremehkan keberhasilan pemanah lain dengan mengatakan, “Lumayan juga
untuk seorang yang bukan pemanah sejati!” atau, “Itu suatu kebetulan!”
Perilaku seperti ini adalah perilaku orang rendahan dan jahil yang tidak
paham tentang kehidupan dan tidak mempunyai pengalaman nyata dalam
menangani sesama manusia maupun berbagai urusan lainnya.
Semoga Bermanfaat.
Oleh: Irvan Pani Abu Aqilah
maaf, mas...kaligrafi memanah itu mengambil dari hadits atau ayat quran yang mana ya?
ReplyDelete