Jagad media sosial sempat dihebohkan dengan isu adanya sebuah pelatihan atau dauroh yang lumayan nyelenehlah yaitu "cara kilat dapat istri 4", rupanya cukup banya respon masyarakat mengenai dauroh ini. salah satu tokoh masyarakat yang memberikan respon terhadap postingan pelatihan tersebut dan menurut saya responya memberikan edukasi kemasyarat adalah status Bakal Calon Gubernur Riau berikut statusnya.
Saya terganggu dengan flyer
"cara kilat dapat istri 4" yg viral di grup-grup chat. Bukan karena tema
nya terkait poligami, tetapi tentang
cara memandang perempuan dalam tema yang dibuat. Poligami itu sunnah,
setuju. Jangan lupa, dibalik sunnah ada kewajiban dan tanggungjawab.
Case Closed untuk yang ini.
Persoalannya begini. Kalau akal yang diberi Allah SWT tidak digunakan
dengan baik, jadinya manipulatif, dangkal dan enggan diajak sedikiit
saja untuk berpikir. "Cara Kilat Dapat Istri 4". Ente kira perempuan itu
barang? Barang tertentu saja, tidak mudah didapatkan, apalagi
perempuan. Apalah susahnya, berpikir sedikiit, ubah redaksionalnya,
sehingga tidak terkesan merendahkan perempuan dan menyamakannya dengan
barang.
Makhluk Allah yang disebut perempuan ini telah dimuliakan dan ditinggikan derajatnya oleh Islam. Jangan sampai, karena ingin larisnya jualan (Rp.5000.000,- on the spot), sembarangan saja mebuat redaksional topik/tema. Jodoh itu takdir, baik 1 maupun 4. Bertemu dan membersamainya tidaklah sama dengan bertemu dan membersamai barang. Pemilihan redaksional ini telah mengesankan jodoh dan perempuan ibarat barang.
Sila berkilah, "ini soal bahasa saja", Hey, tahukah tuan-tuan, bahwa perang bisa terjadi karena redaksional kalimat yang tidak tepat.
Simak gurindam pasal 5 berikut:
"Jika hendak mengenal orang berbangsa, lihat kepada budi dan bahasa".
Budi dan Bahasa yang baik akan mengantarkan kita menjadi manusia lebih beradab.
#poligami
#jodoh
#adab
Berikut tautan linknya:
https://www.facebook.com/fajri.al.125/posts/10214113082684551?pnref=story
Makhluk Allah yang disebut perempuan ini telah dimuliakan dan ditinggikan derajatnya oleh Islam. Jangan sampai, karena ingin larisnya jualan (Rp.5000.000,- on the spot), sembarangan saja mebuat redaksional topik/tema. Jodoh itu takdir, baik 1 maupun 4. Bertemu dan membersamainya tidaklah sama dengan bertemu dan membersamai barang. Pemilihan redaksional ini telah mengesankan jodoh dan perempuan ibarat barang.
Sila berkilah, "ini soal bahasa saja", Hey, tahukah tuan-tuan, bahwa perang bisa terjadi karena redaksional kalimat yang tidak tepat.
Simak gurindam pasal 5 berikut:
"Jika hendak mengenal orang berbangsa, lihat kepada budi dan bahasa".
Budi dan Bahasa yang baik akan mengantarkan kita menjadi manusia lebih beradab.
#poligami
#jodoh
#adab
Berikut tautan linknya:
https://www.facebook.com/fajri.al.125/posts/10214113082684551?pnref=story