Buah alpukat dari Pasaman Barat, Sumatra Barat, menjadi suguhan bagi
para atlet Asian Games 2018 pada pameran dan konferensi Asian Games 2018
di halaman kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta. Alpukat jenis tanjung tersebut merupakan produk asli Desa Girimaju, Nagari Kotobaru, Kabupaten Pasaman Barat. Alpukat tanjung di Pasaman Barat setiap hari selalu panen. Jumlahnya
minimal bisa mencapai 2,5 ton. Total lahan yang ditanami ada 1.500
hektar dan punya petani lokal. Kalau pas lagi musimnya, sehari bisa
minimal 10 ton.
Keistimewaah alpukat tanjung ini tidak hanya sekadar besar secara ukuran, melainkan juga besar secara nutrisi, memiliki serat yang halus, ada rasa mentega, susu, dan keju.
Yang membuat alpukat dari Pasaman Barat menjadi istimewa,
yakni karena intensitas perawatan, pemupukan, dan pembersihan tanaman dengan metode konsep Smart Farming sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi produk.
Dengan demikian, pohon alpukat akan selalu memiliki bunga yang baru
meski baru saja dipanen.
Konsep Smart Farming memanfaatkan kecanggihan teknologi bidang pertanian, seperti
pengukuran debit air secara real time, penggunaan sensor cuaca real
time, hingga sistem pengenalan hama dan gangguan alam. Bahkan, juga akan
didukung dengan penggunaan drone kedalam pemetaan teknologinya.
Alpukat tanjung Sudah dipasarkan hingga ke Tanah Tinggi, Jakarta, Palembang, Jambi, dan
Medan. Kami bahkan sudah menembus pasar Singapura dan Malaysia.