Salam literasi, para Sobat Lifestyle, Passion and Habit semoga segala kebaikan dan keberkahan menaungi setiap langkah qta dalam perjalanan hidup ini.
Alhamdulillah beberapa minggu yang lalu dapet kesempatan mengikuti tes Stiffin secara gratis, kalau bayar katanya sih sekitar 350 K biayanya. Nah dari tes tersebut bakal ketahuan mesin kecerdasan apa yang qta miliki, sehingga akan lebih mudah memaksimalkan kinerja sesuai dengan fitrah potensi yang qta miliki. Hmmmm pada penasarankan mesin kecerdasan itu apaan, yok baca terus ya guys..
Mengenal Mesein Kecerdasan, Mengenal Potensi Diri |
Ada
5 jenis Mesin Kecerdasan (sering disingkat juga dengan MK). Yakni antara
lain: Sensing,
Thinking, Intuiting, Feeling, dan yang terakhir yaitu Instinct.
Setiap
orang itu unik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada yang
benar-benar sama jika ditinjau dari segi karakter. Namun pada dasarnya dengan
konsep STIFIn ini, seluruh karakter manusia bisa diklasifikasikan ke dalam 5
jenis mesin kecerdasan yang tersebutkan di atas.
Dengan
mengetahui tipe Mesin Kecerdasan yang dimiliki, kita akan bisa menentukan jalan
terbaik yang bisa kita tempuh dalam menjalani kehidupan. Karena tidak jarang
ada orang yang bingung dan bertanya-tanya, mau jadi apa sebenarnya saya ini.
Nah dengan tes STIFIn kita bisa diarahkan untuk bisa ada di jalur ‘karpet
merah’ yang seharusnya. Jalur yang jelas dengan peluang sukses yang tinggi.
Banyak
orang yang telah menghabiskan biaya kebodohan dalam kehidupannya. Apa itu biaya
kebodohan?
Secara
bebas, saya artikan istilah tersebut sebagai sejumlah materi yang kita
keluarkan untuk sesuatu yang bukan jalan terbaik bagi hidup kita. Misal seorang
anak sebenarnya memiliki potensi dalam bidang olahraga, namun oleh orangtuanya
dimasukkan ke sebuah pelatihan/les musik atau kursus masak.
Tes Sidik Jari STIFIn Memetakan 5 Bakat Mesin Kecerdasan
Sidik jari mencerminkan bakat yang genetik
Sidik jari menampakkan potensi menonjol yang
genetik
Sidik jari mewajahkan mesin kecerdasan otak yang
genetik
Sidik jari membantu seseorang mengenali personalitynya
yang genetik yang tak bakal berubah sepanjang hidupnya
Tes sidik jari STIFIn mampu membedakan bakat mesin
kecerdasan dan personality seseorang yang genetik secara nyata
SENSING(S)
Kecerdasan Sensing memiliki kelebihan pada panca-indra yang lebih sensitif. Aktivitas dalam keseharian sering kali berpijak pada yang nyata dan aktual, bahwa dalam mengolah informasi berdasarkan panca-indra.
Kecerdasan Sensing memiliki kelebihan pada panca-indra yang lebih sensitif. Aktivitas dalam keseharian sering kali berpijak pada yang nyata dan aktual, bahwa dalam mengolah informasi berdasarkan panca-indra.
Orang
Sensing yang Tidak cerdas cirinya : Hampa, membosankan, sakit sakitan,
keterampilan dan hafalan tidak bertambah, senang yang instant, tidak setia,
ingin adu fisik, tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab.
Orang
Sensing yang Cerdas cirinya : Optimis, selalu ada program, cepat tanggap,
bisa dijadikan tangan kanan, senantiasa jujur, disiplin dan banyak peran.
THINKING(T)
Kecerdasan Thinking memiliki kelebihan pada cara berpikir analityc dan logis. Dalam keseharian orang thinking lebih sering menggunakan pikiran, bila ada masalah, memecahkan secara logis. Orang Thinking dalam beragumen dan berdebat sebagai pemikir kritis.
Kecerdasan Thinking memiliki kelebihan pada cara berpikir analityc dan logis. Dalam keseharian orang thinking lebih sering menggunakan pikiran, bila ada masalah, memecahkan secara logis. Orang Thinking dalam beragumen dan berdebat sebagai pemikir kritis.
Orang
Thinking yang Tidak cerdas cirinya : Keras kepala, pandangan sempit, tidak
mengkaji, mengabaikan, tidak pasti, ceroboh, tidak mau susah.
Orang
Thinking yang cerdas cirinya : Terencana, fokus, penuh inisiatif, terus mencari
yang penting, perhitungan, mengendalikan, membedakan fakta dan opini, teliti,
rajin dan update informasi.
INTUITING(I)
Kecerdasan Intuiting memiliki pada indra ke enam yang muncul berdasarkan proses berpikir atau istilah lain adalah intuisi. Keseharian orang Intuiting perhatiannya pada gambaran besar, mengolah informasi berdasarkan intuisi. Orang Intuting menyukai cerita yang fiksi.
Kecerdasan Intuiting memiliki pada indra ke enam yang muncul berdasarkan proses berpikir atau istilah lain adalah intuisi. Keseharian orang Intuiting perhatiannya pada gambaran besar, mengolah informasi berdasarkan intuisi. Orang Intuting menyukai cerita yang fiksi.
Orang
Intuiting yang tidak cerdas cirinya : Suka beralasan, takut konflik dan
tantangan, pemimpi, kreatif picisan, memulai dengan sinis, buntu dan
mengalihkan, kreatifitas kurang.
Orang
Intuiting yang cerdas cirinya : Pandai bersinergi, kreatif, meneruskan
ide, punya terobosan baru, fokus pada peluang, solusi yang berharga,
menyelesaikan masalah dengan cara baru, ide yang berkualitas.
FELLING(F)
Kecerdasan Feeling memiliki kelebihan pada emosi. Profil orang Feeling dalam keseharian lebih sering menggunakan perasaan, menyenangkan orang lain, dan mencari harmonis. Orang Feeling hangat dan ramah kepada orang lain.
Kecerdasan Feeling memiliki kelebihan pada emosi. Profil orang Feeling dalam keseharian lebih sering menggunakan perasaan, menyenangkan orang lain, dan mencari harmonis. Orang Feeling hangat dan ramah kepada orang lain.
Orang
Feeling yang tidak Cerdas cirinya : Maunya sendiri, keras hati, senang
menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, sulit diajak kerjasama, puaskan
nafsu keinginan sesaat/syahwat, debat kusir, banyak bicara, kurang mendengar,
tidak terbuka, senang kongkow, hubungan diametral (memisahkan diri).
Orang
Feeling yang cerdas cirinya : Kendali diri kuat, berubah cepat, suka kerjasama,
mendukung interaksi, persuasif, empati, banyak mendengar sedikit bicara,
menyelesaikan inti perasaan, mengenal relasi lebih dalam, menindak lanjuti
janji, siap hubungan dengan musuh, memaafkan, memberi lebih banyak.
INSTING(In)
Kecerdasan Insting memiliki kelebihan pada panca indra ke tujuh yang merujuk pada naluri. Dalam keseharian orang Insting bereaksi secara spontan, dalam mengolah informasi menggunakan naluri. Orang insting orientasi pada mencari kebahagiaan.
Kecerdasan Insting memiliki kelebihan pada panca indra ke tujuh yang merujuk pada naluri. Dalam keseharian orang Insting bereaksi secara spontan, dalam mengolah informasi menggunakan naluri. Orang insting orientasi pada mencari kebahagiaan.
Orang
Insting yang tidak cerdas cirinya : Mematahkan, emosional, mulut tajam,
bekerja menggerutu, menolak diarahkan, membiarkan, asal asalan, sendirian, cari
selamat, memusuhi, mengabaikan perasaan.
Orang
Insting yang cerdas cirinya : Sederhana fokus lebih besar, aktif, dan
mementingkan orang lain, cepat tuntas, tidak banyak bicara, merangkul potensi
yg ada, melancarkan aliran kerja, berkorban, mempermudah, memperlancar, tdk
membebani, mengalir.
Berikut
ini adalah kualitas orang bekerja cerdas berdasarkan levelnya.
Mesin Kecerdasan Sensing ditingkat Sensing
level
I – Lalai dan menundaLevel II – Sibuk menyelesaikan soal / PR yang kemarin
Level III – Sibuk mengerjakan untuk persiapan besok
Level IV – Hari ini sangat sibuk
Mesin Kecerdasan Thinking dilintasan Thinking
Level
I – Tidak tahu kalu tidak tahu (tdk mau mencari tahu)Level II – Tidak tahu, meskipun sebenarnya tahu
Level III – Tahu kalau sebenarnya ia memang tidak tahu
Level IV – Tahu kalau dia tahu
Mesin Kecerdasan Intuiting dilintasan
Intuiting
Level
I – Ingkar nikmatLevel II – Sadar nikmat yang besar, tapi syukur dibayar mencicil/bisa jadi kredit
Level III – Sadar nikmat yang besar, syukurnya dibayar kontan
Level IV – Sadar nikmat nikmat yang kecil dan senantiasa selalu bersyukur
Mesin Kecerdasan Feeling dilintasan Feeling
Level
I – Mudah menyerahLevel II – Tegar atas musibah kecil
Level III – Tegar atas musibah besar
Level IV – Sanggup diuji
Mesin Kecerdasan Insting dilintasan Insting
Level
I – Diam, ketinggalanLevel II – Hadir, terlibat
Level III – Selalu diperlukan untuk terlibat
Level IV – Terlibat dan melibatkan
Kemudian, apa hubungannya dengan golongan darah?
Menurut penelitian, faktor genetik memberikan
pengaruh cukup besar pada stimulus spontan, tapi sangat kecil pada pengambilan
keputusan yang strategis yang memerlukan banyak pertimbangan.
Secara singkat, keterkaitan golongan darah sebagai tukang antar pesan, seperti layaknya tukang pos yang mengantarkan surat sambil mewarnai kemasan pesan, namun tetap akhirnya mesin kecerdasan yang akan memutuskan. Berikut sedikit gambaran tentang hubungan mesin kecerdasan / sistem operasi otak dengan golongan darah:
STIFIn Intellegent
|
Golongan Darah
|
Simbol
|
Goal
|
Tipe Kecerdasan
|
Karakter Umum
|
Sensing
|
AB
|
Tanah
|
Harta
|
Inderawi (otak kiri bawah)
|
Peniru (rajin dan ulet tapi suka senang-senang)
|
Thinking
|
A
|
Logam
|
Tahta
|
Berpikir (otak kiri atas)
|
Manager (logis, objektif tapi raja tega)
|
Intuiting
|
B
|
Kayu
|
Kata
|
Indra Keenam (otak kanan atas)
|
Pencipta (kreatif, koseptor tapi asocial)
|
Feeling
|
O
|
Api
|
Cinta
|
Perasaan (otak kanan bawah)
|
Leader (pandai berempati tapi mata keranjang)
|
Insting
|
Bisa apa saja
|
Air
|
Bahagia
|
Indra Ketujuh(otak tengah
|
Serba bisa (Buas, kesalehan yang tinggi)
|
Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah bahwa
setiap orang sesungguhnya mempunyai kelima bagian otak (sistem operasi otak)
ini. Namun, hanya ada satu jenis kecerdasan yang dominan. Belahan otak tersebut
akan memberi kontribusi seutuhnya kepada sifat individu. Sifat belahan otak
tersebut kemudian membuat konstitusi tubuh menjadi selaras dengan berbagai
fungsi tubuh yang melekat secara genetik pada jenis individu tertentu. Dalam
hal ini, lingkunganpun juga mempengaruhi kepribadian sesorang pada akhirnya.