Jangan Sisakan Makanan dan Minuman |
Saat menghadiri sebuah acara, entah walimahan atau sekedar syukuran biasa, tidak jarang kita melihat sisa makanan dipiring yang tidak dihabiskan, atau bahkan mungkin saat makan di rumah makan. Benar atau betul?
Padahal agama kita sudah mengatur hal ini, bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa dalil mengenai prilaku boros juga termasuk dalam hal membuang makanan “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).
Yuk ajarkan anak-anak -dan tentu saja kita- untuk mengambil dipiring secukupnya, jika kurang masih bisa ditambah, namun jika berlebihan belum tentu ada orang lain yang ingin dengan rela mmenghabiskannya.
Mari mengasah hati kita, hari ini Allah beri kemudahan memperoleh makanan, mari disyukuri dengan tidak bersikap berlebih-lebihan. Karena dibelahan negeri lain masih banyak warganya yang menderita kelaparan. Tak perlu menunggu Allah menurunkan ujian kelaparan terlebih dahulu untuk bisa memahami betapa berharganya sesuap nasi.
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk yaitu perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas” (HR. Tirmidzi)
Selamat pagi, selamat memulai perbuatan baik dari hal yang kecil ^_^
Pekanbaru, 10 Oktober 2019
#CatatanEmakTricilZAM
Padahal agama kita sudah mengatur hal ini, bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa dalil mengenai prilaku boros juga termasuk dalam hal membuang makanan “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).
Yuk ajarkan anak-anak -dan tentu saja kita- untuk mengambil dipiring secukupnya, jika kurang masih bisa ditambah, namun jika berlebihan belum tentu ada orang lain yang ingin dengan rela mmenghabiskannya.
Mari mengasah hati kita, hari ini Allah beri kemudahan memperoleh makanan, mari disyukuri dengan tidak bersikap berlebih-lebihan. Karena dibelahan negeri lain masih banyak warganya yang menderita kelaparan. Tak perlu menunggu Allah menurunkan ujian kelaparan terlebih dahulu untuk bisa memahami betapa berharganya sesuap nasi.
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk yaitu perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas” (HR. Tirmidzi)
Selamat pagi, selamat memulai perbuatan baik dari hal yang kecil ^_^
Pekanbaru, 10 Oktober 2019
#CatatanEmakTricilZAM