PEMILIK KEMENANGAN |
Apakah kalian ingin
mendapatkan kemenangan? Pertanyaan bodoh apa itu? Ya tentu saja! Semua orang
menginginkan kemenangan, dibanyak perlombaan, kemenangan dijadikan sebagai tujuan
akhir dan ukuran kesuksesan. Bukankah seseorang ikut dalam suatu kompetensi
untuk menang.
Memang ada manusia normal yang
menginginkan kekalahan?
Kebanyakan
dari kita meyakini bahwa untuk menguji kemampuan haruslah dengan perlombaan
kompetisi dan kawan-kawannya. Seseorang mentargetkan
diri harus menang jika mau menganggab atau dianggab memang memiliki kemampuan dalam
bidang kompetensi tersebut. Banyak dari peserta “perlombaan” ingin menjadi
yang terbaik, terdepan atau apapun itu sebutan untuk sang pemenang. Kebanyakan
dari kita berfikir bahwa dengan telah banyak berlatih, berusaha dan juga tidak lupa
berdoa, maka kita telah memenuhi semua
syarat ikhtiar dan menjadi pantas untuk mendapatkan kemenangan.
Tapi, pernahkan
kita berfikir dan
mencoba menyadari beberapa hal, bahwa di arena kompetisi -apapun itu jenisnya- bukan hanya kita pesertanya! Semua orang memiliki kesempatan menang atau
kalah seperti kita!, dan walaupun menyakitkan untuk mengakuinya, bukan hanya
kita yang telah berusaha, bukan hanya
kita yang telah bekerja keras dan yang paling penting bukan hanya kita yang
telah berdoa!
Lalu untuk
apa kesombongan kita selama ini? Setiap orang berhak menang seperti kita. Perlu disadari bahwa mungkin usaha, kerja keras dan doa
mereka
(baca : pemenang) itu lebih luar biasa dari apa yang telah kita lakukan.
Satu hal
yang harus dipelajari dan disadari, kekalahan adalah
peringatan! Bahwa kita belum boleh berhenti, kita masih harus terus bergerak! dan harus
terus berlari mengejarnya. Namun jika takdir telah memberi kita kemenangan dalam apapun itu urusan
hidup, maka itu bukan berarti kita yang terbaik! kita yang terdepan! tapi itu
adalah bekal, bekal semangat untuk kita terus memacu diri, bekal tenaga untuk
terus bergerak, dan bekal pembuktian bahwa kita telah mensyukuri nikmat-Nya
dengan menjani hidup dengan baik. (Oleh Suryani Srijayanti)