Hafalan Ringkas Perjuangan Paska Kemerdekaan |
Perjuangan Paska Kemerdekaan
1.
Pertempuran Surabaya 10 November 1945 (Surabaya)
Pertempuran Surabaya
merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini
terjadi pada tanggal 10 November 1945 di kota Surabaya, Jawa Timur. Para tokoh masyarakat
seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat
perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan
terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris. Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta
kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren
lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat
sipil sebagai milisi perlawanan.
2.
Bandung Lautan Api (Bandung)
Ultimatum tentara
sekutu pada tentara rakyat indonesia untuk meninggalkan kota bandung menyebabkan salah satu gerakan sangat
spektakuler di histori perang indonesia ini. Sadar bahwa kemampuan senjata tidak lagi berimbang
dan kekalahan telah tentu di depan mata, tri tidak rela bila sekutu memakai bandung menjadi
pusat militer buat menginvasi lokasi yang lain.
3.
Serangan Umum 1 Maret 1949 (Yogjakarta)
Serangan Umum 1 Maret
1949 terhadap kota Yogyakarta dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto. Tujuan utama, menaklukkan
pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih
mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Kurang lebih satu bulan setelah Agresi
Militer Belanda II, yaitu Desember 1948, TNI mulai menyusun strategi melakukan serangan balik
terhadap tentara Belanda. Serangan dimulai dengan memutuskan
telepon, merusak jalan kereta api, menyerang konvoi Belanda, serta tindakan perebutan lainnya. Belanda terpaksa
memperbanyak pos-pos di sepanjang jalan-jalan besar yang menghubungkan kota-kota yang telah
diduduki. Hal ini berarti kekuatan pasukan Belanda tersebar di pos-pos kecil di seluruh daerah.
Ketika pasukan Belanda sudah terpencar-pencar, TNI melakukan serangan. Puncak serangan
dilakukan dengan serangan umum terhadap kota Yogyakarta
(ibu kota negara) pada tanggal 1 Maret 1949, dibawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto. Monumen Serangan itu telah
mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.
4.
Operasi Trikora (Irian Barat)
Operasi Trikora atau
disebut juga Operasi Pembebasan Papua adalah konflik terbuka IndonesiaBelanda
untuk memperebutkan Papua Barat. Konflik itu berlangsung singkat, yakni dua
tahun (tahun 1961-1963) Tri Komando Rakyat (Trikora)yang
isinya sebagai berikut.
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua
bentukan Belanda Kolonial,
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah
Air Indonesia,
3. Bersiaplah untuk
memobilsasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan
Tanah Air dan
Bangsa. Pada tanggal 15 Januari 1962 Comodor
Yos Soedarso dan Kapten Wiratno dengan menggunakan Kapal Perang Macam Tutul gugur dalam
pertempuran di laut Arafura. Sedangkan Mayor TNI Benny
Moerdani mampu merebut Papua diawali dari Merauke. Dan bapak Adam Malik (mantan wakil Presiden) berhasil melakukan
loby-loby internasional di PBB. Akhirnya secara de facto pada tanggal 1 Mei 1963, wilayah Irian
Barat/Papua masuk ke sebagain bagian integral Indonesia.
5.
Pertempuran Ambarawa (Semarang)
Pertempuran Ambarawa
berlangsung empat hari, dari 13-15 Desember 1945. Semangat juang pasukan TKR menjadi penentu kemenangan
dalam melawan musuh. Awal
Pertempuran Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Jenderal Soedirman pada pertengahan Desember
1945, membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang.
Walaupun dihadang dengan seluruh kekuatan persenjataan
modern serta kemampuan taktik dan strategi sekutu, para pejuang RI tak pernah gentar sedikitpun. Mereka melancarkan
serangan dengan gigih seraya melakukan pengepungan ketat di semua penjuru kota Ambarawa.
Dengan gerakan pengepungan rangkap ini sekutu benarbenar terkurung dan
kewalahan.
6.
Puputan Margarana (Bali)
Puputan adalah
tindakan sangat patriotik yang ada didalam sejarah indonesia. Puputan adalah kebiasaan masyarakat bali akan
memberikan perlawanan terhadap siapa pun agresor yang berani menyentuh tanah air sehingga titik
darah penghabisan. Tidak ada kata mundur, tidak ada kata menyerah. Salah satu perang puputan
sangat dramatis adalah puputan margarana yang dipimpin oleh i gusti ngurah rai