Kisah Nabi Daud dan Cacing Tanah |
Sobat birulangitid
kali ini kita mau bagi info unik dari sharing mingguannya Kader Surau
Universita Riau. Yup langsung saja Cekidot.
Halo Sobat KS !! Kembali
lagi di #MingguSharing,
Kali ini kita akan membahas tentang sepotong cerita nabi daud dan seekor cacing
tanah 😺
_
Kisah ini termaktub dalam kitab imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub. Pada suatu hari nabi Daud sedang duduk di peribadahannya sambil membaca kitab zabur, kemudian beliau pun terkejut melihat seekor cacing tanah. Kemudian nabi daud berkata dalam hati "Apa maksudnya Allah cacing ini?"
_
Kisah ini termaktub dalam kitab imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub. Pada suatu hari nabi Daud sedang duduk di peribadahannya sambil membaca kitab zabur, kemudian beliau pun terkejut melihat seekor cacing tanah. Kemudian nabi daud berkata dalam hati "Apa maksudnya Allah cacing ini?"
Dengan izin Allah, cacing ini pun bisa berbicara. “Wahai Nabi Allah, ketahuilah bahwa pada siang hari Allah memberikan ilham kepadaku untuk berdzikir dalam sehari dengan membaca “Subhanallah walhamdulillahi wala ilaha illahu wallahu akbar’ sebanyak seribu kali”, tukas cacing tanah.
Ia melanjutkan, “Sedangkan pada malam hari Allah memberikan ilham kepadaku untuk bershalawat dengan membaca ‘Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallim’ sebanyak seribu kali.” “Lalu apa yang kamu baca hingga aku bisa mengambil manfaat darimu?”, tanya cacing tanah pada Nabi Daud.
Sadar atas kesalahannya, Nabi Daud tidak menjawab pertanyaan cacing tanah. Dia hanya menyadari kekhilafannya dan menyesal telah menganggap rendah kepada seekor cacing tanah. Beliau kemudian merasa takut kepada Allah, bertaubat dan berserah diri kepada-Nya.
_
Nah begitulah sepenggal kisah dari nabi daud sobat KS, apa sih ibrah yang bisa kita petik? Terkadang kita sebagai manusia selalu menganggap diri kita yang lebih benar, yang lebih hebat, bukan dengan makhluk lain, dengan sesama manusia pun kita merasa demikian, ini merupakan cukal bakal sifat sombong, maka janganlah menganggap diri kita yang paling benar karena potensi orang yang soleh dan orang yang tidak soleh dalam melakukan kesalahan itu adalah sama.
_
#semangatberindonesia