Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita berita menarik

Selamat Datang Di Birulangitid

Thursday, December 5, 2019

Arvila Delitriana Sosok Dibalik Jembatan Lengkung Benteng Panjang

0 comments
Sobat Birulangitid pada tahu belum ni kalau Presiden RI Joko Widodo melalui media sosial Twitternya  memuji sosok Arvila Delitriana atas salah satu karyanya, yaitu Jembatan Lengkung Bentang Panjang (Long Span) untuk proyek Light Rapid Transit ( LRT) di Kuningan, Jakarta Selatan. Jembatan sepanjang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter ini menggunakan material beton seberat 9.688,8 ton.
Arvila Delitriana Sosok Dibalik Jembatan Lengkung Benteng Panjang
Arvila Delitriana Sosok Dibalik Jembatan Lengkung Benteng Panjang

Jembatan karya Dina atau akrab disapa 'Bu Jem' ini meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai jembatan kereta boks beton dengan bentang terpanjang dan radius terkecil di Indonesia serta jembatan dengan pembebanan axial static loding test pada pondasi bored pile dengan beban terbesar di Indonesia.

Proyek LRT ini memiliki tiga lintasan yang mencakup Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi.

Lantas siapa Arvila Delitriana? Dia merupakan insinyur lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) serta lulusan SMA 3 Bandung angkatan 1989.


Sebelum jembatan lengkung bentang panjang, Dina pernah merancang beberapa Jembatan di Indonesia, seperti Kali Kuto di Semarang, Jembatan Layang khusus Busway ruas Adam Malik, Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, Jembatan Perawang, dan Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Riau.


Tak hanya Presiden  Jokowi, sosok Dina juga dipuji oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono karena telah mendesain jembatan lengkung bentang panjang (long span) tersebut dengan baik.


Bahkan pak menteri PUPR beri hadiah spesial buat bu Jem "Saya akan hadiahi satu bulan Dana Operasi Menteri (DOM). Desain ini sangat unik dan bisa dipatenkan," ujar Basuki.

Basuki menyatakan karena prestasi Dina inilah diharapkan menjadi pecutan bagi para insinyur lokal di Indonesia lainnya ini dapat diikuti.

No comments:

Post a Comment