Salah satu yang buat harga gaget mahal sobat birulangitid pada tau g ni? Yaps bener banget yaitu adalah displaynya. Kalau displaynya dibuat dari bahan yang bakal dibuang atau g bermanfaat pastinya bakal lebih murahkan harganya?. Nah kabar baiknya peneliti Kimia di LIPI telah berhasil memanfaatkan limbah sawit untuk di jadikan sebagai display atau layar pada perangkat elektronik, pada penasaran kok bisa yuk baca sampai habia ya. Lets cekidot.
Nanopaper Wujudkan Limbah Tandan Sawit Menjadi Display atau Layar Pada Perangkat Elektronik |
Peneliti Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Athanasia Amanda Septevani, tengah menguji limbah yang bisa diubah menjadi display atau layar pada perangkat elektronik. Limbah itu bisa berasal dari tandan kelapa sawit, tongkol jagung, rumput liar atau bekas cairan tahu.
Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan nanoteknologi. Proses untuk dijadikan layar elektronik, langkah pertamanya adalah dengan melakukan pemurnian limbah. Kemudian di-chopping lebih kecil-kecil, baru dilakukan proses kimia. Setelah diisolasi, maka akan diperoleh kandungan selulosa untuk diubah menjadi nanoselulosa.
Setelah menjadi nanoselulosa, barulah limbah itu diubah menjadi nanopaper lapisan tipis atau jenis produk lainnya.
Nanopaper Wujudkan Limbah Tandan Sawit Menjadi Display atau Layar Pada Perangkat Elektronik |
Sejak 2017, Manda mengaku sudah mendapat pendanaan untuk melancarkan penelitian. Sekarang mereka sudah mendapat lapisan tipis dari limbah tandan kelapa sawit.
Lapisan dari satu sumber sudah didapatkannya. Sudah dapat hasil transparan yang bisa digunakan sebagai matriks layar. Untuk optimasi masih di cari agar hasilnya maksimal. Jika hasilnya sudah maksimal baru akan di arahkan ke produknya.
Pemanfaatan limbah menjadi energi terbarukan memiliki beberapa dampak positif. Pertama dari segi ekonomis. Layar konvensional umumnya menggunakan jenis layar LED yang mematok harga cukup fantastis. Namun jika layar didapatkan dari limbah, tentu harganya akan relatif lebih murah dibanding layar konvensional.
Limbah biomassa jumlahnya begitu banyak. Jika kita bisa mengelola kemudian menggunakannya, tidak hanya akan mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Tapi juga dapat mengubahnya menjadi produk bernilai tinggi.
Nanopaper berpotensi menggantikan produk elektronik. Ponsel yang menggunakan layar dari limbah tidak akan mudah retak. Limbah biomassa juga bisa dimanfaatkan untuk menyerap logam berat di air yang tercemar.