Kalau waktu di SD dulu pas belajar sejarah kita pernah diajarkan tentang manusia purba, sobat birulangitid paati masih ingatkan kalau situs purbakala terbesar di benua asia itu ada di Indonesia, penasaran ulasanya lets cekidot.
Sangiran Situs Purbakala Terbesar Di Asia |
Lapisan tanah Situs Sangiran tersusun oleh lapisan tanah berumur lebih dari 2,4 juta tahun lalu hingga sekarang yang diendapkan secara tidak terputus, merupakan lapisan tanah yang terlengkap di Benua Asia.
Urutan lapisan tanah Situs Sangiran dari tua hingga muda berupa endapan lempung biru Formasi Kalibeng (2,4 – 1,8 juta tahun lalu), endapan lempung hitam Formasi Pucangan (1,8 – 0,9 juta tahun lalu), endapan gamping konglomeratangrenzbon/r(900.000 -730.000 tahun lalu), endapan pasir silang-siur Formasi Kabuh (730.000 – 250.000 tahun lalu), endapan vulkanik Formasi Notopuro (250.000 – 11.000 tahun lalu), Endapan teras/undak, dan endapan alluvial (11.000tahun lalu-sekarang).
Melalui proses geologi berupa tumbukan lempeng tektonik, aktivitas vulkanisme, dan fluktuasi muka air laut selama lebih dari 2,4 juta tahun, Sangiran setidaknya telah mengalami empat kali perubahan lingkungan pengendapan selama proses pengangkatan Pulau Jawa secara global. Berawal dari lingkungan laut, berangsur-angsur menjadi lingkungan transisi, lingkungan rawa, dan akhirnya menjadi lingkungan darat seperti sekarang ini.
Sangiran Situs Purbakala Terbesar Di Asia |
Informasi perubahan lingkungan pengendapan tersebut diperoleh dengan mencermati lapisan-lapisan tanah beserta fosilnya, karena setiap lapisan tanah dan fosilnya menyimpan informasi yang berbeda mengenai lingkungan pengendapannya pada saat itu.
Hingga saat ini, di Situs Sangiran telah ditemukan lebih dari 100 individu fosil manusia purba, yang mewakili lebih dari 50% temuan fosil manusia purba dunia. Disamping itu juga banyak ditemukan artefak dan fosil fauna purba. Semua temuan tersebut di atas berada pada susunan lapisan tanah yang diendapkan selama lebih dari 2 juta tahun tanpa terputus.
Keunikan Sangiran semakin bertambah oleh munculnya mata-air asin di sebuah lahan tegalan, ± 600 m timurlaut Museum Sangiran. Apakah wilayah Sangiran pada jaman dahulu berupa lingkungan laut? Mengapa sekarang menjadi daratan? Mengapa temuan fosilnya di Sangiran sangat banyak sedangkan di tempat lain tidak? Untuk mengetahui hal tersebut, mari bersama-sama tenggelam ke lingkungan masa lalu Sangiran