Baru tau lho kalau rupanya ada
organisasi Juru Sembelih Halal (Juleha), sobat birulangitid sudah pada tau
belum ni. Lets cekidot.
Dikutip dari HidayatullahMakassar.id
– Wakil Gubernur Sulsel A Sudirman Sulaiman menghadiri mengukuhkan Dewan
Pimpinan Wilayah Sulsel Juru Sembelih Halal Indonesia (Juleha) periode
2020-2025 di Baruga Phinisi lantai 4 Kantor Perwakilan BI Sulsel, Rabu, 17
Jumadil Akhir 1441 H (12/2/2020).
Ketua Juleha Sulsel Drh H Wahyu
Suhadji, didampingi sejumlah wakil ketua Waspada Santing, Muhammaf Nusran Phd,
Prof Dr Arifuddin Ahmad, Dr Yusri Muhammad Arsyad Lc MA, Dr Syahrir Akil, Dr Zulkifli
Makkawaru dan M Rusdi.
Sedangkan Sekretaris Juleha
Sulsel Dr Eng Kusno Kamil dan Wakil Sekretaris Jamaluddin Saleh, Bc.Hk.
Bendahara oleh Drh Aminah Hajah Thaha dan Wakil Bendahara Ariesman.
Pengukuhan itu juga dirangkaikan dengan pelatihan
Peningkatan Kompetensi dalam rangka Penguatan Halal Value Chain oleh Bank
Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama
dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Lewat kegiatan ini, peserta diharapkan bisa
menjalankan tata laksana penyembelihan secara halal. Baik hewan kurban seperti
Domba, Kambing, Unta dan Lembu atau sembelihan halal lain seperti ayam yang
hukum dari kehalalannya tergantung dari tata laksana penyembelihannya.
Wakil Gubernur Sudirman Sulaiman yang membuka secara
resmi acara tersebut dalam sambutannya mengatakan organisasi ini tidak hanya
diharapkan berada di Rumah Potong Hewan (RPH) tetapi juga harus didorong untuk
mengedukasi masyarakat sampai ditingkat pasar tradisional agar bisa
menghasilkan hewan yang memenuhi standar aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
“Kita harapkan agar pasar traditional bisa
menghasilkan hewan yang dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat benar+benar
disembelih dengan cara yang benar dan memenuhi standar aman, sehat, utuh dan
halal atau ASUH. Olehnya itu Organisasi Juleha ini harus diterjunkan sampai
ditingkat pasar tradisional,” ujarnya.
Selanjutnya, Wagub Sulsel menambahkan bahwa saat ini
industri halal dunia mencapai 3,2 triliun USD, untuk itu standar sertifikasi
halal menjadi penting.
“Standart sertifikasi halal penting, karena potensi
industri halal dunia mencapai dari 3,2 triliun USD. Pemprov Sulsel sendiri
telah melakukan penganggaran untuk sertifikasi halal, sertifikasi gratis untuk
tahun 2020,” pungkasnya