Pemasangan Handwasher Station di Pasar |
Birulangitid-Universitas Riau (UNRI) melalui Tim Satuan Tugas
Siaga Bencana UNRI, menyerahkan dua unit handwasher station (stasiun
pencuci tangan) dan membagikan 500 lembar masker secara gratis kepada
masyarakat di Pasar Pagi Arengka dan Pasar Selasa Kota Pekanbaru. Bantuan ini
langsung disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof Dr
Iwantono M Phil selaku Ketua Tim Satgas UNRI, Rabu (29/4).
Pada kesempatan itu, Iwantono, menjelaskan tujuan
kegiatan ini adalah untuk membantu masyarakat khususnya yang masih terpaksa
harus ke pasar, di tengah wabah Covid-19 dan kebijakan PSBB yang sedang
diberlakukan di Kota Pekanbaru.
“Kami berharap, bantuan dua unit handwasher
station yang kami produksi sendiri di UNRI dapat menambah fasilitas tempat
cuci tangan di pasar-pasar tradisional di Kota Pekanbaru, dan yang penting juga
sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk membiasakan cuci tangan sesering
mungkin, setiap kali beraktifitas. Selain itu, kita masih melihat masih banyak
masyarakat yang belum menggunakan masker. Oleh sebab itu kami juga membagikan
masker kain,” ujar Iwantono.
Ir Agus Ika Putra Dipl Eng MPhil, selaku
penanggungjawab dan perancang alat cuci tangan ini, menambahkan handwasher
station yang diproduksi olehnya bersama tim di Laboratorium Fakultas
Teknik UNRI ini, memiliki sejumlah keunggulan pada produk yang dibuatannya.
“Kami membuat handwasher station
yang mana dapat mengeluarkan air melalui kran air dan sabun cair dengan
menggunakan dua pedal kaki yang terpisah. Jadi masyarakat terhindar dari
memegang tutup kran dan tempat sabun cair, yang mungkin tidak steril,
dimana setiap handwasher station, memiliki tiga buah sink
cuci tangan yang ditempat pada posisi sudut yang berbeda agar dapat menjaga
jarak pada tiap pengguna. Dua unit handwasher station kita
siapkan, selain untuk Pasar Selasa Panam, satu unit lainnya ditempatkan di
Pasar Pagi Arengka Panam. Untuk memonitor ketersediaan air dan sabun, akan ada
relawan mahasiswa yang mengontrol secara berkala,” ujar Agus.
Lebih lanjut terkait dengan masker kain, Dr Mayta
Novaliza Isda MSi selaku penanggung jawab produksi dan distribusi masker,
menerangkan masker yang dibagikan adalah produksi UNRI sendiri dengan
memberdayakan para penjahit di sekitar kampus UNRI yang sedang mengalami
penurunan permintaan order pembuatan baju. “ini merupakan bentuk kegiatan
pengabdian masyarakat UNRI, baik dalam produksi dan distribusi masker ini,”
ujar Mayta yang juga merupakan dosen di Jurusan Biologi FMIPA UNRI.
Ketua RT 03 RW 18 Pasar Selasa Panam, Jon Kenedi,
terlihat senang ketika menerima unit stasiun cuci tangan tersebut. “Kami
berterimakasih kepada UNRI yang peduli kepada pedagang dan pembeli yang masih
datang ke pasar, Insya Allah bantuan ini akan kami manfaatkan sebaik
mungkin,” ujar Jon.
Iwantono, kembali menjelaskan selain kegiatan
produksi dan distribusi handwasher station dan produksi dan
distribusi masker kain, Satgas UNRI juga melakukan kegiatan produksi dan
distribusi handsanitizer, social distancing campaign, dan
disinfektan permukaan di seputaran kampus, fasilitas umum, dan pemukiman
masyarakat. Hal ini sebagai wujud dari motto UNRI, “UNRI sebagai jantung hati
masyarakat Riau,” ujar Iwantono.
Sumber: Unri.ac.id