Birulangitid-kasus penyebaran virus corona yang mengkhawatirkan adalah bersumber dari masyarakat yang tergolong sebagai ODP dan OTG, karena pada umumnya mereka tidak menunjukan gejala namun berpotensi swbagai pembawa virus.
Di Sumatera Barat misalnya di kutip dari Republika.co.id Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan saat ini sebanyak 72,6 persen kasus positif covid-19 di Sumbar merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Hanya sebanyak 27,4 persen kasus positif covid-19 dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Irwan menyebut banyaknya kasus positif covid-19 dari ODP dan OTG merupakan bukti keseriusan pemerintah daerah melakukan tracking terhadap orang-orang yang berkemungkinan tertular.
"Walaupun ada peningkatan kasus positif di Sumbar. Ini berarti ditemukan orang-orang yang berpotensi menularkan sehingga bisa diputus mata rantai Covid-19 ini. Coba bayangkan kalau orang tanpa gejala tidak teridentifikasi, berapa banyak orang-orang akan terinfeksi oleh mereka sehingga kasus semakin membesar," kata Irwan Prayitno, Kamis (14/5) saat memimpin Rapat Koordinasi Kepala Dinas Kesehatan se-Sumatera Barat di ruang kerja gubernur.
Irwan menjelaskan tugas besar saat ini adalah memutus mata rantai penyebaran virus Corona melalui local transmission atau penyebaran lokal di Sumbar. Secara umum penanganan Covid-19 sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang ada. Meskipun hingga kini menurut Irwan masih cenderung ada peningkatan kasus positif corona di Sumbar.
Seperti diketahui pada Kamis (14/5) terdapat penambahan kasus positif covid-19 di Sumbar sebanyak 32 orang. Angka penambahan ini jadi yang terbanyak dalam satu hari di Sumbar. Sebelumnya angka penambahan kasus positif covid-19 di Sumbar terjadi pada 28 April lalu yakni sebanyak 23 orang. Kini jumlah angka positif covid-19 di Sumbar tercatat sebanyak 371 orang.
Gubernur Sumbar mengeklaim pemda sudah melakukan penanganan untuk mengendalikan covid-19 dengan baik. berdasarkan analisis dari pakar, Irwan meyakini sebentar lagi covid-19 di Sumbar akan memasuki fase puncak. Diharapkan kurva kasus positif covid-19 di Sumbar lanjut Irwan segera menurun dalam waktu dekat sehingga masyarakat dapat beraktivitas secara normal kembali.
Kemudian Irwan menyebut adanya penurunan angka kasus positif covid-19 di klaster-klaster yang selama ini terbilang tinggi. Seperti klaster Tarusan Pesisir Selatan, klaster RSUD Padang Panjang dan beberapa klaster lainnya. Klaster yang masih berkembang ialah klaster Pasar Raya Padang.
Irwan mengeklaim penurunan angka sejumlah klaseter penularan covid-19 merupakan andil dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak bulan lalu.
"Laju penyebaran Covid-19 di Sumbar berhasil ditekan dengan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemeriksaan secara massif," ucap Irwan.