Ini Solusi DPR, Jika BI Cetak Uang Rp 600 T dan Inflasi Mengancam |
Birulangitid-Badan Anggaran (Banggar) DPR RI memberi masukan agar Bank
Indonesia (BI) mencetak uang sampai Rp 600 triliun untuk turut serta dalam
menangani dampak Corona. Dalam cetak duit ini, inflasi menjadi sering disebut
menjadi ancaman. Apa kata DPR?
Ketua Badan Anggaran MH Said Abdullah mengatakan, dalam
cetak uang ini inflasinya bisa dihitung. Dia bilang, dengan BI mencetak uang Rp
600 triliun maka inflasinya diperkirakan 5-6%.
"Kalau nyetak uang Rp 600 triliun kemudian seakan-akan
uangnya banjir, tidak juga. Hitungan kami kalau BI nyetak Rp 600 triliun itu
inflasinya sekitar 5-6%, tidak banyak. Masa Rp 600 triliun tiba-tiba inflasi
akan naik 60-70% dari mana hitungannya," katanya Minggu (3/5/2020).
Dia mengatakan, kondisi saat ini ialah kegentingan yang
memaksa. Menurutnya, perlu peran BI untuk membantu pemerintah dalam mengatasi
dampak Corona.
"Karena kegentingan memaksa tahun ini saja supaya apa
yang direncanakan dimasukkan refocusing, realokasi dilakukan pemerintah Rp 405
triliun berjalan sesuai target pemerintah maka perlu BI diharapkan peran
sentralnya sebagai the last resource, nyetak uang doang Rp 600 triliun tapi
dengan bunga 2,5%," jelasnya.
"Kita mengimbau BI ya 2,5% dong bunganya ini namanya
sharing the pain," imbuhnya.
Menurutnya, jika uang yang dicetak banjir dan mengerek angka
inflasi, BI bisa menaikkan giro wajib minimum (GWM) di tahun depan.
"Kalau nyetak uang Rp 600 triliun, kalau kemudian
banjir inflasi terlalu tinggi, kan tinggal menaikkan GWM lakukan lagi tahun
depan pengetatan," tutupnya.
Sumber: finance.detik.com