Dikutip dari Kemenag.go.id SJR melakukan perankingan jurnal-jurnal yang terindeks di Scopus. Ada empat kategori yang dibuat, yaitu: Q1 (Quartile 1), Q2, Q3 dan Q4, dan itu berdasarkan kelompok bidang ilmu yang dinaungi jurnal.
Dari lima Jurnal PTKIN yang terindeks Scopus, empat di antaranya berada pada level Q1, sementara 1 jurnal lain berada pada Q2. Jurnal-jurnal tersebut adalah (1) Journal of Indonesian Islam (JIIs)-UINSA (Q1) dengan SJR 0.201; (2) Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS)-IAIN Kudus (Q1) dengan SJR 0.199; (3) Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS)-IAIN Salatiga (Q1) dengan SJR 0.174; (4) Studia Islamika-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan SJR 0.171; dan (5) Al Jami’ah-UIN Sunan Kalijaga (Q2) Yogyakarta dengan SJR 0.150.
Pegiat Jurnal PTKI, Khoirun Niam, mengatakan, saat ini ada 50 jurnal Indonesia yang terindeks di Scimago JR. Namun, hanya enam jurnal yang memiliki peringkat Q1, dan 4 di antaranya berasal dari PTKIN. Keempat jurnal tersebut fokus pada kajian Islam sebagai bidang keilmuan yang digarap.
“Hal ini menunjukkan kontribusi nyata Islam Indonesia dalam kancah akademis global,” kata Khoirun Niam yang selama ini berkecimpung dalam langkah penguatan jurnal-jurnal di Indonesia di Jakarta, Sabtu (13/06).
Plt Dirjen Pendis Kemenag Kamaruddin Amin mengapresiasi capaian empat jurnal PTKIN yang telah mendapat rekognisi tertinggi secara internasional Q1 dan satu jurnal Q2. Menurutnya, prestasi ini merupakan capaian yang membanggakan yang patut disyukuri agar menjadi penyemangat bagi PTKIN ainnya.
"Kerja keras ahirnya membuahkan hasil, saya dengan bangga mengucapkan selamat kepada pengelola jurnal tersebut yang dengan penuh dedikasi telah melakukan yang terbaik. Semoga yang lain segera menyusul,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Agama Islam Arskal Salim. Dia berharap, pencapaian ini dapat memotivasi jurnal lainnya di lingkungan UIN, IAIN dan STAIN untuk meraih peringkat yang serupa. "Prestasi luarbiasa ini adalah buah hasil kerja keras dan dedikasi yang panjang dari seluruh pihak yang terlibat langsung dalam proses peningkatan kualitas publikasi di PTKI dalam beberapa tahun terakhir,” tuturnya.
Secara khusus, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Masdar Hilmy juga menyampaikan selamat kepada Journal of Indonesian Islam (JIIs) atas keberhasilannya meraih Quartile terbaik (Q1) dengan SJR 0,201 dalam bidang Religious Studies and History pada rumpun Art and Humanities. Editor in Chief JIIs Akh. Muzakki menegaskan, bahwa capaian ini merupakan bentuk apresiasi lembaga internasional yang harus dijadikan sebagai cambuk untuk lebih serius dalam mengelola JIIs ke depan.
Editor in Chief Studia Islamika, Azyumardi Azra mengaku optimis capaian ini akan berdampak positif bagi peningkatan perkembangan kajian keislaman di Indonesia. Para penulis, dosen, dan peneliti akan berupaya untuk meningkatkan kualitas tulisannya masing-masing sehingga dapat diterbitkan di jurnal-jurnal imiah bereputasi internasional.
“Tentunya ini akan memperkuat Indonesia sebagai kiblat perkembangan kajian keislaman di dunia,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta Ismatu Ropi mengatakan, Studia Islamika merupakan simbol perkembangan kajian keislaman di Indonesia. Tidak hanya bagi PPIM UIN Jakarta sebagai penerbit, melainkan juga UIN Jakarta sebagai universitas di mana PPIM bernaung maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di tanah air.
Sementara Rektor IAIN Salatiga Zakiyudin yang juga menjadi Editor in Chief IJIMS, mengaku senang dapat mempertahankan peringkat Q1 dan bahkan nilai SJR yang meningkat pula. Tahun 2018 IJIMS sudah menempati peringkat Q1, dan saat itu satu-satunya jurnal dari Indonesia. "IAIN Salatiga bersyukur atas capaian IJIMS sebagai jurnal berpredikat Q1 versi Scimago Journal Rank selama dua tahun berturut turut. Predikat ini pasti akan terus dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun berikutnya. Jurnal adalah academic tower yang menjadi cermin kebebasan akademik dan kemajuan kampus. Ini merupakan modalitas menuju UIN Salatiga," urainya.
Sebagai pendatang baru di Scimago JR, Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS)-IAIN Kudus, patut diacungi jempol. Sebab, jurnal ini langsung dapat menduduki peringkat Q1 dengan nilai SJR 0.199 yang melampaui skor IJIMS dan Studia Islamika. Bahkan, capaian QIJIS hanya selisih 0.002 digit di bawah Journal of Indonesian Islam.
Dengan posisi Al-Jami’ah, UIN Sunan Kalijaga yang berada pada peringkat Q2, Almakin mengemukakan, "Yogya harus belajar kepada teman-teman lain. Waktunya Yogya siap menjadi pendengar yang baik," terangnya.