Birulangitid-Selain pasien positif yang diketahui kontak erat dari sumbernya. Beberapa kasus di Provinsi Riau, juga banyak yang tidak diketahui terjangkit dari mana, karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan kontak erat dari siapa.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Rabu (22/7/2020) di posko Gugus Tugas mengatakan, untuk mengetahuinya tindakan tracing merupakan cara yang dilakukan.
''Tracing adalah salah satu cara,'' kata Kadiskes.
Selain itu, diakui Mimi, ada juga faktor ketidakjujuran dari pasien yang positif. Saat dimintai keterangannya.
''Bisa jadi, memang karena ketidakjujuran dari pasien itu. Tidak mau mengatakan sebenarnya dia pernah ke wilayah terjangkit atau kontak dengan pasien yang positif Covid-19,'' ujar Kadiskes.
Dalam prosesnya, sebut Kadiskes, setiap orang yang dinyatakan reaktif dari rapid tes, biasanya langsung dilakukan tes swab. Kemudian, jika hasil tes swab dinyatakan positif, maka orang tersebut akan dimintai keterangan tentang riwayat perjalanan dan kontak erat dengan siapa saja.
''Makanya, saat seorang yang dinyatakan positif Covid-19. Tim Gugus langsung meminta keterangan orang tersebut dari mana sebelumnya dan pernah kontak dengan siapa,'' terang Mimi.
Selanjutnya, tindak lanjut, dari keterangan orang tersebut. Selanjutnya, langsung dilakukan tracing, kemudian dilakukan rapid tes dan tes swab bagi yang kontak erat dengan si pasien.
''Dari keterangan itu, kemudian dilakukan rapid tes dan tes swab. Agar tidak menyebar kemana-mana. Dan orang kontak dengannya langsung ditangani, jika terjangkit,'' urai Kadiskes.
Karena itu, agar Covid-19 ini tidak menjangkit siapapun. Kadiskes, meminta semua pihak mematuhi protokol kesehatan dan rajin berolahraga, makan buah-buahan. Menguatkan imun tubuh, untuk melindungi diri, keluarga dan orang disekitar nya.
Protokol kesehatan itu, sebut Kadiskes menggunakan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan.
Sumber mediacenter.riau.go.id