Birulangitid-Juru bicara (Jubir) Satuan Tugas penanganan Covid 19 Riau, dr Indra Yovi predikisi peningkatan penyebaran kasus virus corona atau Covid 19 bisa 100 kasus perhari. Hal tersebut menilai dari peningkatan kasus saat ini yang terus menunjukan peningkatan drastis dari sebelum-sebelumnya.
Selain itu katanya, prediksi tersebut juga berdasarkan masih minimnya kepedulian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga prediksi itu bisa sangat mungkin terjadi sesuai dengan Sebelum-sebelumnya.
"Seharusnya dengan peningkatan kasus Covid 19 saat ini bisa menjadi acuan bagi masyarakat. Karena untuk himbauan mungkin kita atau pemerintah sudah berbih untuk menyampaikan," katanya pada konferensi pers penyebaran Covid 19 di Riau, Kamis (6/8/2020) di Posko penanganan Covid 19 Riau.
Ia juga menegaskan, untuk penanganan pasien positif Covid 19 saat ini, di Riau juga harus segera mempersiapkan ruangan isolasi. Terutama kabupaten kota agar bisa mempersiapkan ruangan jauh hari sebelumnya, sehingga jika ada penambahan pasien positif bisa tersambung dengan maksimal.
"Saat ini memang untuk daerah kita kurang inklusif untuk ruang isolasi pasien. Maka beberapa hari belakangan ini ada pasien yang di isolasi mandiri," jelasnya.
Ia mengakui, pasien isolasi mandiri ini tidak akan begitu maksimal. Karena untuk pengawasan sudah pasti sulit. Untuk itu kedepan harus ada penambahan ruangan isolasi di seluruh kabupaten kota.
"Isolasi mandiri ini memang syaratnya mutlak dan sesuai penilaian Dinas Kesehatan. Namun untuk pengawasan ya pasti sulit. Karena dirumah sakit saja susah apa lagi di rumah sendiri," ujarnya.
Lebih jauh ia mengatakan, untuk pencegahan Covid 19 ini memang belum bisa dipastikan. Karena yang bisa itu hanya mempersiapkan dan memperlambat penyebaran. Karena tidak ada yang mengetahui bagaimana kerja virus ini menular dan seperti kapan penularan.
"Untuk Riau, sedikit pun belum ada tanda-tanda penurunan, justru terus peningkatan. Maka itu kita terus minta pada masyarakat jika memang semua ini berakhir mari bersama-sama kita terapkan protokol dengan benar. Karena kuncinya ada pada masyarakat," tuturnya.
sumber mediacenter.go.id
Selain itu katanya, prediksi tersebut juga berdasarkan masih minimnya kepedulian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga prediksi itu bisa sangat mungkin terjadi sesuai dengan Sebelum-sebelumnya.
"Seharusnya dengan peningkatan kasus Covid 19 saat ini bisa menjadi acuan bagi masyarakat. Karena untuk himbauan mungkin kita atau pemerintah sudah berbih untuk menyampaikan," katanya pada konferensi pers penyebaran Covid 19 di Riau, Kamis (6/8/2020) di Posko penanganan Covid 19 Riau.
Ia juga menegaskan, untuk penanganan pasien positif Covid 19 saat ini, di Riau juga harus segera mempersiapkan ruangan isolasi. Terutama kabupaten kota agar bisa mempersiapkan ruangan jauh hari sebelumnya, sehingga jika ada penambahan pasien positif bisa tersambung dengan maksimal.
"Saat ini memang untuk daerah kita kurang inklusif untuk ruang isolasi pasien. Maka beberapa hari belakangan ini ada pasien yang di isolasi mandiri," jelasnya.
Ia mengakui, pasien isolasi mandiri ini tidak akan begitu maksimal. Karena untuk pengawasan sudah pasti sulit. Untuk itu kedepan harus ada penambahan ruangan isolasi di seluruh kabupaten kota.
"Isolasi mandiri ini memang syaratnya mutlak dan sesuai penilaian Dinas Kesehatan. Namun untuk pengawasan ya pasti sulit. Karena dirumah sakit saja susah apa lagi di rumah sendiri," ujarnya.
Lebih jauh ia mengatakan, untuk pencegahan Covid 19 ini memang belum bisa dipastikan. Karena yang bisa itu hanya mempersiapkan dan memperlambat penyebaran. Karena tidak ada yang mengetahui bagaimana kerja virus ini menular dan seperti kapan penularan.
"Untuk Riau, sedikit pun belum ada tanda-tanda penurunan, justru terus peningkatan. Maka itu kita terus minta pada masyarakat jika memang semua ini berakhir mari bersama-sama kita terapkan protokol dengan benar. Karena kuncinya ada pada masyarakat," tuturnya.
sumber mediacenter.go.id