Panen Ubi Casesa Kelompok Tani Kampung Dusun Pusako Binaan YBM BRI di Hadiri Bupati Siak Alfedri |
Birulangitid-Bupati Siak Alfedri, menghadiri sekaligus memanen secara langsung ubi Casesa di Kampung Dusun Pusaka, Kecamatan Pusako, Sabtu (29/8/2020).
Kelompok tani Kampung Dusun Pusaka ini, berdiri pada tahun 2018 lalu. Saat ini sudah bisa menanam ubi Casesa dengan luas lahan 2 hektar dan merupakan Bantuan dari Yayasan Baitul Mal BRI melalui program PKUR.
Dalam sambutannya, Ketua Kelompok Tani Subur Makmur Suherman, Kampung Dusun Pusaka Mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bupati Siak beserta rombongan.
Tak terkecuali Bupati Siak, Alfedri, seluruh panitia dan tamu undangan dalam acara tersebut tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19. Tampak setiap hadirin menggunakan masker dan tetap menediakan sabun pencuci tangan untuk menjalani pola hidup normal baru.
"Alhamdulillah kami merasa sangat senang, karena bapak Bupati Siak Alfedri bisa hadir meskipun bapak sangat sibuk, untuk secara langsung memanen ubi kasesa di Kampung kami ini," Suherman.
"Untuk saat ini, yang menjadi kendala bagi kami sebagai kelompok tani adalah modal, pemasaran serta harga jual yang rendah. Jadi kami mohon kepada bapak Bupati, untuk mencari solusi terbaik dari masalah kami itu Pak," jelasnya.
Dalam arahannya, Bupati Siak Alfedri mengucapkan selamat karena ubi Casesa yang telah ditanam kurang lebih 8 bulan, akhirnya bisa di panen.
"Kalau kita lihat dari keuntungannya pertahun, menanam ubi lebih besar dari pada sawit. Menanam ubi bisa menghasilkan 70-80 juta perhektar setahun, sedangkan sawit hanya sekitar 25 juta perhektar setahun", jelas Alfedri.
Alfedri juga berpesan, jika sudah mendapatkan keuntungan ketika masa panen, jangan lupakan manajemen pertanian. Artinya jangan lupa menyisihkan modal untuk masa tanam berikutnya.
"Jadi kalau sudah dapat keuntungan, jangan dihabiskan semua. Kaerna jika habis, kita akan bingung untuk melanjutkan modal kedepannya," pesannya.
Terkait dengan modal, nantik bisa kita minta bantuan dari pihak lain seperti Baznas, CSR, dan juga dana desa bisa digunakan untuk produk unggulan desa.