Ini Dia 3 Perwira Polisi Inspiratif Dalam Penanganan Corona Yang Mendapat Penghargaan dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (LEMKAPI) |
Birulangitid-Ditengah krisis akibat Covid-19 masih ada orang yang mampu berprestasi dan menjadi problem solver bagi masyarakat. Sebagaimana dikutip dari viva.co.id Aksi tiga polisi dalam mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 yang tengah menyelimuti belahan dunia ini patut dicontoh. Atas usaha ketiganya, mereka mendapatkan ganjaran yang setimpal yakni berupa penghargaan.
Adalah Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (LEMKAPI) yang memberikan penghargaan kepada Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, Wakapolres Kompol Yoghi Hadisetiawan, dan Kasat Lantas AKP Aristianto Budi Sutrisno.
Direktur Eksekutif LEMKAPI Edi Hasibuan mengatakan, ketiga perwira menengah polisi ini menciptakan dan memelihara Kamtibmas selama masa pandemi Covid-19. Sebelum memberikan penghargaan, pihaknya telah melakukan kajian sekitar satu bulan.
Menurut dia, dari beberapa Polres/Polresta, Polrestabes, dan Polda se-Indonesia, penanganan Covid-19 di Tulungagung memiliki karakteristik yang berbeda.
“Jadi, kami melihat penanganan Covid-19 di Tulungagung ini cukup berhasil,” kata Edi melalui keterangan persnya, Selasa, 1 September 2020.
Edi menjelaskan, beberapa indikatornya adalah tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 cukup tinggi, yakni mencapai 90 persen lebih.
Selain itu, penanganan Covid-19 tidak hanya dilakukan pemerintah, aparat penegak hukum, dan petugas medis, tetapi melibatkan seluruh elemen masyarakat yang diwujudkan dalam spot-spot yang berlabel tangguh seperti kampung tangguh, pasar tangguh, industri tangguh, kafe tangguh, dan lain sebagainya.
“Ini adalah hal yang luar biasa, kepedulian antar sesama sangat nampak,” katanya.
Edi mencontohkan Kampung Tangguh Desa Bolorejo Kecamatan Kauman. Menurut dia, nuansa guyub rukun dan kegotong-royongan sangat terasa kental. Tidak hanya untuk penanganan Covid-19, tetapi Kampung Tangguh sudah didesain untuk segala hal seperti pemberantasan narkoba, tanggap bencana, ketahanan pangan, Kamtibmas, ekonomi tangguh, dan pendidikan tangguh.
“Ada satu hal lagi yang patut dijadikan pilot project, yakni adanya Pos Digital Astuti yang memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat untuk berkomunikasi dengan polisi, dan segera memberikan problem solving dari setiap permasalahan yang ada,” imbuhnya.
Wakapolres Tulungagung Kompol Yhogi Hadisetiawan, mengatakan keberhasilan penanganan Covid-19 di Tulungagung bukan dilakukan oleh dirinya, Kapolres, maupun Kasatlantas, tetapi oleh seluruh anggota TNI/Polri, pemerintah, dan dukungan masyarakat.
“Bukan kami Bapak, tetapi orang yang hadir disini (Kapolsek, PJU) dan seluruh anggota TNI/Polri, pemerintah serta masyarakatlah yang bekerja keras mencegah penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Yhogi mengakui, grand design penanganan Covid-19 di Tulungagung tidak terlepas dari arahan Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si ketika itu membawa konsep Problem Oriented Policing (POP) yang cepat dan tepat.
“Jadi, konsepnya kami (polisi) hanya sebagai pemicu atau detonatornya saja. Ketika diledakkan, maka seluruh elemen masyarakat yang sudah memiliki jiwa POP langsung bergerak,” jelasnya.
Yhogi menambahkan, meski saat ini tingkat kesembuhan sudah tinggi, tetapi pihaknya tetap ketat menerapkan protokol kesehatan kepada masyarakat.
Menurut dia, setiap hari anggota melakukan patroli gabungan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar selalu bermasker, menjaga jarak, dan menjaga pola hidup sehat.