Birulangitid-Siswa madrasah kembali ukir prestasi. Mereka adalah tim Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik, Jawa Timur yang berhasil mengharumkan nama madrasah dan Kementerian Agama.
Tim ini terdiri atas Ibrahim Al khowwas sebagai ketua, dengan anggota: Maya Hasfhoh Nur Rohmatul Haq, Siti Fathimatuz Zahro, Agika Rahmah Putri, dan Febi Auliyah Duwi Insani. Mereka berhasil menjadi pemenang dalam Lomba Indonesia Internasional Inventation Festival 2020. Ini merupakan salah satu progam yang diselenggarakan Asosiasi Aku Indonesia.
"Alhamdulillah, kami mengucapkan selamat sekaligus bangga atas prestasi yang diraih MAN 1 Gresik menjadi Juara Active Interaction. Mereka bersaing dengan lebih kurang 48 partisipan jenjang SMP - Mahasiswa tingkat Internasional pada Indonesia Internasional Inventation Festival 2020 yang diselenggarakan 16 hingga 19 September lalu," ucap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Zayadi, Senin (21/09).
Kakanwil berharap, capaian ini dapat ikut memajukan dunia penelitian, terutama di madrasah. Selain itu, prestasi ini juga bisa menjadi motivasi serta contoh bagi madrasah lainnya untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang berdaya saing tinggi dan bermanfaat bagi dunia.
"Prestasi ini juga diharapkan dapat mewujudkan madrasah riset unggul, inovatif, dan berprestasi," tutur Zayadi.
Menurut Kepala MAN 1 Gresik, Masfufah, dalam lomba tersebut, Tim MAN 1 Gresik mempresentasikan hasil penelitian tentang “Fish Anesthetic With Closed Transportation Method Based On Oxidized Hyoscyamin Compound In Amethyst Extract (Datura Metel) As Analgesic And Saporific Drugs”.
Penelitian ini tentang penemuan obat anestesi ikan dari buah kecubung. Kabupaten Gresik sendiri terkenal dengan pertanian atau kota Bandeng. Maka, transportasi menjadi bagian terpenting dalam proses pendistribusian ikan.
Sedangkan buah kecubung, selama ini banyak disalahgunakan sebagai bahan untuk minuman yang dapat memabukkan. "Hal tersebut menginspirasi siswa MAN 1 Gresik untuk membuat sebuah penemuan inovasi produk anestesi yang ramah lingkungan," terangnya.
"Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dunia pertanian untuk teknologi masa depan yang unggul," pungkasnya.
Sumber Kemenag.go.id