Birulangitid-Peneliti dari Pittsburgh School of Medicine Amerika Serikat klaim mampu mengisolasi molekul terkecil untuk menetralkan virus corona SARS_CoV-2 Molekul ini akan digunakan dalam pengembangan obat Covid-19 yang saat ini bernama Ab8.
Peneliti yakin calon obat ini mampu sepenuhnya menghancurkan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dan mencegah replikasi virus.
Ab8 tidak hanya berpotensi sebagai obat Covid-19, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kekebalan manusia dari infeksi SARS-CoV-2.
Antibodi dengan molekul berukuran lebih besar telah bekerja melawan penyakit menular lainnya dan ditoleransi tubuh dengan baik tanpa adanya efek samping berbahaya.
Dilansir dari Pittsburgh CBS, penelitian ini memberikan harapan bahwa molekul itu bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk pasien dengan Covid-19. Molekul juga akan memberikan perlindungan bagi mereka yang tidak pernah terkena infeksi.
Dilansir dari BGR, saat ini obat Ab8 baru diuji ke tikus sehingga masih butuh penelitian uji klinis lebih lanjut untuk melihat kemanjuran obat. Peneliti mengatakan uji klinis akan dimulai awal tahun depan, tetapi para ilmuwan yakin berdasarkan hasil uji klinis ke tikus.
Di Amerika Serikat sendiri, jumlah harian kasus baru virus Covid-19 masih berada di kisaran 40 ribu. Terkait hal itu, direktur CDC Robert Redfield baru-baru ini mengatakan bahwa pemakaian masker kemungkinan lebih efektif dalam mencegah virus corona daripada vaksin yang masih dalam tahap awal.
"Kami memiliki bukti ilmiah yang jelas bahwa mereka berhasil. Masker wajah ini lebih terjamin untuk melindungi saya dari Covid-19 daripada saat saya minum vaksin Covid-19, ujar Redfield.
Sumber CNNindonesia