Oleh Edison (bang edy ustadz)
Penulis adalah Dosen, Peneliti, Penggiat Dakwah dan Pendidikan Agama Islam serta Narasumber di berbagai Forum.
Birulangitid-Beserta kesulitan ada kemudahan. Allah SWT berfirman :
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Al Insyirah : 5-6)
Buya Hamka mengisahkan dalam menafsirkan surat Al Insyirah tersebut bahwa Beliau membuktikan sendiri pesan dalam ayat tersebut. Buya Hamka dipenjara pada tahun 1964 karena fitnah dan kesewenangan pemerintah kala itu. Baru saja lima hari di penjara, beliau telah berhasil mengkhatamkan Tilawah Al Qur’an sebanyak 3 kali. Kemudian selama sekitar 2 tahun di dalam tahanan, beliau tuntaskan pula penulisan tafsir Al Azhar 30 Juzz.
Pada bulan Mei 1966 akhirnya beliau dibebaskan. Setelah itu pula, beliau berkesempatan menunaikan haji beserta keluarga dari royalti Tafsir Al Azhar. Demikianlah, dari mulanya kesulitan selama di penjara, Buya Hamka berhasil menyelesaikan tafsir Al Azhar, dan naik haji beserta keluarga. Sungguh merupakan lapis-lapis keberkahan dan kemudahan.
Beserta kesulitan ada kemudahan. Allah SWT akan memberikan kemudahan sesudah kesulitan. Ini adalah sunatullah yang akan terus bergulir dalam kehidupan. Kesulitan itu beserta kemudahan, dalam susah ada mudahnya, dalam sempit ada lapangnya. Bahaya yang terus mengancam menstimulus akal manusia untuk bekerja mencari solusi.
Kesukaran, kesulitan, kesempitan, marabahaya yang mengancam dan berbagai ragam pengalaman hidup nan pahit dapat membangkitkan manusia sebagai makhluk yang dinamis menjadi bertambah cerdas menghadapi semua itu. Namun, itu hanya tercapai jika iman di dada kokoh. Dengan keimanan pula, kelak kita justru akan mengucap syukur karena Allah SWT berkenan mendatangkan kesulitan itu kepada kita.
Setiap selesai satu pekerjaan, mulailah lagi pekerjaan baru, dengan syarat Allah SWT jangan ditinggalkan dalam setiap prosesnya. Jangan gentar menghadapi kesukaran, karena dalam kesukaran pasti ada kemudahan.
Ada juga dipahamkan bahwa pertalian ayat 5 dan 6 dalam surat Al Insyirah ini bahwa kata ‘usrin yang terdapat dalam ayat 6 terjepit di antara dua yusran. Imam Malik meriwayatkan dalam kitab Al Muwatha’ :
Dari Zaid bin Aslam, Umar bin Khattab pernah berkata : Bagaimanapun juga pahitnya kesukaran yang dihadapi oleh orang beriman, niscaya Allah akan melepaskannya dari kesukaran itu, karena satu ‘usrin tidaklah dapat mengalahkan dua yusran.
Berkenaan dengan itu, Buya Hamka kemudian melantunkan syair dari gurunya :
Apabila bala bencana sudah bersangatan menimpamu
Renungkan segera surat Alam Nasyrah
‘Usrin terjepit di antara dua yusran
Jika kau renungkan itu, maka dirimu akan menjadi gembira
والله أعلم بصواب
#Jagakeselamatan
#Lindungidiri
#Fardhu’ain
#Dalamsusahadamudahnya
Ig : @edison_bangedyustadz
Sumber Dikembangkan dari buku : Prof. Hamka, Tafsir Al Azhar (Surat Al Insyirah), Jakarta : Gema Insani Press, 2015