Edison (bang edy ustadz)
Penulis adalah Dosen, Peneliti, Penggiat Dakwah dan Pendidikan Agama Islam serta Narasumber di berbagai Forum
Birulangitid-Ibnul Jauzi dalam kitabnya Bustahul Waizhin juga mengajarkan manusia agar berlindung dari sikap sembrono, lalai, ceroboh dan ketidakhati-hatian :
Kita berlindung kepada Allah dari tiadanya taufik dan bimbingan.
Kita berlindung kepada Allah dari pendapat dan pemikiran yang sesat.
Kita berlindung kepada Allah dari sikap sembrono dan tidak hati-hati.
Kita berlindung kepada-Nya dari sikap suka meninggalkan kemudahan dan kecenderungan untuk mempersulit diri.
Manusia modern hari ini masih saja lalai dan ceroboh. Tidak menggunakan alat penunjang keamanan dalam bekerja, tidak memakai helm ketika mengendarai sepeda motor. Ketika hujan turun, masih saja berpikir melindungi sepatunya agar tidak basah dan merelakan kakinya tidak memakai alas kaki ketika mengendarai sepeda motor. Apakah harga sepatu lebih mahal daripada kaki yang merupakan ciptaan Allah SWT itu ?
Di masa pandemi seperti sekarang ini, betapa banyak manusia yang abai menjaga diri dari paparan virus dan bakteri. Perilaku yang terlihat dari mulai dari tidak memakai masker, atau memakai masker namun tidak sepenuhnya menutup bagian mulut dan hidung, hingga keengganan mencuci tangan dan masa bodoh dengan kerumunan.
Dalam urusan kelengkapan administrasi kependudukan, masih ada juga warga yang menunda-nunda pengurusan surat-surat penting. Anak yang baru lahir tak kunjung diurus akta kelahirannya hingga bertahun-tahun. Alhasil ketika sang anak mendadak sakit, pengurusan administrasi hingga tanggungan asuransinya tak dapat dilaksanakan dengan baik. Besarnya biaya pengobatan juga sudah menanti, menambah beban berat selain memikirkan anak yang sakit.
Kelompok yang mengaku hobi travelling seharusnya sudah lebih tertata dan tidak terjebak dengan kecerobohan berulang, tidak membuat daftar list barang yang perlu dibawa, sehingga ketika sudah dalam perjalanan selalu ada saja yang tertinggal. Peserta didik yang sedang mengerjakan tugas akhir tidak jauh berbeda. Ketidakrapian dalam mengelola file bisa berimbas pada hilangnya data di komputer atau disk space. Jika saja setiap progres pengerjaan tugas akhir diback up ke email yang sudah diingat-ingat passwordnya dengan cermat, tentu kondisi tersebut tidak akan terjadi. Mengingat password email dan akun penting lainnya juga butuh trik tersendiri.
Orang mukmin itu rapi dalam setiap urusannya, prosedur amal-amalnya harus terarah. Seorang mukmin itu menata urusannya dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa. Hal yang disarankan itu adalah bersegera, tidak tergesa-gesa. Harus dibedakan antara bersegera dengan tergesa-gesa.
Penguasaan ilmu dan pengendalian emosi juga sangat dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas dengan rapi dan terarah, serta tidak lupa meneladani tata kelola kehidupan orang-orang yang sudah berhasil mencapai tujuan hidupnya mulai dari Nabi Muhammad SAW, para sahabat, ulama hingga tokoh-tokoh kontemporer. Seandainya para ulama tidak mengedepankan prinsip rapi dalam setiap urusan dan agenda keilmuannya, bisa jadi tidak akan ada warisan ilmu Islam sampai kepada kita hari ini.
والله أعلم بصواب
#Jagakeselamatan
#Lindungidiri
#Rapi dalam setiap urusan
#Fardhu’ain
Ig : @edison_bangedyustadz
Sumber:Dikembangkan dari buku : Ibnul Jauzi, Bustanul Wa’izhin, Jakarta : Qisthi Press, 2016