Edison (bang edy ustadz)
Penulis adalah Dosen, Peneliti, Penggiat Dakwah dan Pendidikan Agama Islam serta Narasumber di berbagai Forum
Birulangitid-Dinul Islam ini memang diturunkan kepada manusia, dan Allah Azza wa Jalla mengutus Rasul yang juga dari kalangan manusia agar dapat dicontoh oleh manusia itu sendiri. Namun demikian, Nabi Muhammad SAW meskipun beliau adalah manusia, ada beberapa aspek pada diri beliau yang menunjukkan bahwa beliau bukanlah seperti manusia biasa. Allah SWT menganugerahkan kepada beliau SAW kekhususan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya; sebagai tanda bahwa beliau SAW adalah manusia pilihan.
Oleh karena itu, para ulama sering menyebut Nabi Muhammad SAW dengan sebutan BASYARUN LAA KALBASYAR yakni manusia yang bukan seperti manusia. Allah SWT memberikan kelebihan berupa mu’jizat dan tanda kebesaran-Nya sebagai bukti kenabian Muhammad SAW, yang mana mu’jizat itu sudah terjadi sejak beliau kecil, dari lahir tanpa aib dan dalam keadaan sudah dikhitan hingga kemampuan beliau bisa berkomukasi dengan malaikat.
Akan tetapi jati diri Nabi Muhammad SAW berupa sifat-sifat khilqiyah (wujud fisik) beliau dan sifat-sifat khuluqiyah beliau SAW yang merupakan kekhususan beliau SAW, maka kita sebagai umatnya sama sekali tidak diperintahkan untuk bisa atau mencapai sifat-sifat seperti itu. Hal tersebut juga merupakan bentuk keadilan Allah SWT.
Keringat Nabi SAW menjadi minyak wangi
Dari Anas bin Malik RA, beliau mengatakan: Nabi SAW masuk ke rumah kami dan beliau qailulah (tidur siang) di tempat kami. Ketika tidur itu, Nabi SAW berkeringat, kemudian ibuku datang membawa botol, dan keringat Nabi SAW ditampungnya ke dalam botol itu. Kemudian ketika Nabi SAW bangun dari tidurnya, beliau bertanya kepada ibuku: “Wahai Ummu Sulaim, apa yang sedang engkau lakukan?”, Ummu Sulaim mengatakan : “Ini keringatmu, wahai Nabi SAW, aku menjadikannya minyak wangi. Dan ini adalah minyak wangi yang paling wangi.” (HR Muslim)
Ludah Nabi SAW menjadi obat
Direkam oleh banyak perawi hadits, Sahabat Thalq bin ‘Ali mengaku pernah digigit oleh kalajengking di bagian kakinya, lalu Nabi SAW meludahi kakinya pada bagian yang digigit itu dan lantas beliau SAW mengusapnya. Seketika sakitnya hilang dan darah yang keluarpun menjadi terhenti.
Thalq bin Ali mengatakan: aku digigit oleh kalajengking ketika aku di dekat Nabi SAW, lalu Nabi SAW meludahi kaki dan mengusapnya. (HR. Ahmad, dan Ibnu Hibban)
Nabi SAW hanya tidur mata,
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ تَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ قَالَ تَنَامُ عَيْنِي وَلَا يَنَامُ قَلْبِي
Aisyah RA pernah bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah baginda tidur sebelum melaksakan shalat witir? '. Beliau menjawab: "Mataku memang tidur tapi hatiku tidaklah tidur. (HR. Bukhari)
Dan ini sejalan dengan apa yang disebutkan oleh beliau SAW sendiri, bahwa para Nabi Allah tidaklah tidur kecuali hanya mata mereka saja yang terpejam. Sedangkan hati mereka tidak pernah tidur dari berdzikir kepada Allah SWT.
Bersambung ke Bagian Kedua
والله أعلم بصواب
#Bukanmanusiabiasa
#MuhammadSAW
Ig : @edison_bangedyustadz
Dikembangkan dari buku : Ahmad Zarkasih, Manusia Yang Tidak Seperti Manusia, Jakarta : RFP, 2020
Akan tetapi jati diri Nabi Muhammad SAW berupa sifat-sifat khilqiyah (wujud fisik) beliau dan sifat-sifat khuluqiyah beliau SAW yang merupakan kekhususan beliau SAW, maka kita sebagai umatnya sama sekali tidak diperintahkan untuk bisa atau mencapai sifat-sifat seperti itu. Hal tersebut juga merupakan bentuk keadilan Allah SWT.
Keringat Nabi SAW menjadi minyak wangi
Dari Anas bin Malik RA, beliau mengatakan: Nabi SAW masuk ke rumah kami dan beliau qailulah (tidur siang) di tempat kami. Ketika tidur itu, Nabi SAW berkeringat, kemudian ibuku datang membawa botol, dan keringat Nabi SAW ditampungnya ke dalam botol itu. Kemudian ketika Nabi SAW bangun dari tidurnya, beliau bertanya kepada ibuku: “Wahai Ummu Sulaim, apa yang sedang engkau lakukan?”, Ummu Sulaim mengatakan : “Ini keringatmu, wahai Nabi SAW, aku menjadikannya minyak wangi. Dan ini adalah minyak wangi yang paling wangi.” (HR Muslim)
Ludah Nabi SAW menjadi obat
Direkam oleh banyak perawi hadits, Sahabat Thalq bin ‘Ali mengaku pernah digigit oleh kalajengking di bagian kakinya, lalu Nabi SAW meludahi kakinya pada bagian yang digigit itu dan lantas beliau SAW mengusapnya. Seketika sakitnya hilang dan darah yang keluarpun menjadi terhenti.
Thalq bin Ali mengatakan: aku digigit oleh kalajengking ketika aku di dekat Nabi SAW, lalu Nabi SAW meludahi kaki dan mengusapnya. (HR. Ahmad, dan Ibnu Hibban)
Nabi SAW hanya tidur mata,
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ تَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ قَالَ تَنَامُ عَيْنِي وَلَا يَنَامُ قَلْبِي
Aisyah RA pernah bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah baginda tidur sebelum melaksakan shalat witir? '. Beliau menjawab: "Mataku memang tidur tapi hatiku tidaklah tidur. (HR. Bukhari)
Dan ini sejalan dengan apa yang disebutkan oleh beliau SAW sendiri, bahwa para Nabi Allah tidaklah tidur kecuali hanya mata mereka saja yang terpejam. Sedangkan hati mereka tidak pernah tidur dari berdzikir kepada Allah SWT.
Bersambung ke Bagian Kedua
والله أعلم بصواب
#Bukanmanusiabiasa
#MuhammadSAW
Ig : @edison_bangedyustadz
Dikembangkan dari buku : Ahmad Zarkasih, Manusia Yang Tidak Seperti Manusia, Jakarta : RFP, 2020