Birulangitid-Satu hotel di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang dijadikan menjadi tempat isolasi pasien Covid-19, sudah mulai menampung pasien. Hingga, Senin (9/11/2020), sudah tercatat empat pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) menjalani isolasi di hotel ini.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id Grand Hotel disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan (Pemkab) bagi warga yang tidak memiliki fasilitas untuk mrnjalankan isolasi mandiri.
"Sampai hari ini, sudah empat pasien yang ditampung," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan, Asril.
Gedung yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pangkalan Kerinci ini, mulai dialih fungsikan sebagai tempat isolasi pasien berstatus OTG sejak, Selasa pekan lalu.
Tenaga kesehatan berupa dokter dan perawat, petugas keamanan, ambulans serta sopirnya disiagakan di gedung tiga lantai dengan kapasitas ruangan 50 kamar.
Kemudian obat-obatan maupun vitamin serta Alat Pelindung Diri (APD) juga telah dimasukan melalui puskesmas terdekat. Tim kesehatan telah menyusun prosedur dalam penanganan pasien OTG.
"Satu kamar bisa diisi satu atau dua pasien, tergantung kondisi kesehatannya. Pasien yang bersedia dikarantina di hotel agar segera meregistrasikan diri kepada petugas yang berjaga," terang Asril.
Lebih lanjut dia menerangkan, kamar yang berada di lantai pertama diperuntukan bagi tenaga medis yang menginap di hotel serta pasien OTG yang sudah berusia lanjut. "Ini, agar lebih mudah mengontrol serta tidak perlu menaiki tangga saat dibawa ke kamar. Kemudian lantai 2 dan 3 bagi pasien yang masih berusia muda serta keluhan kesehatan minim," pungkasnyaA
"Sampai hari ini, sudah empat pasien yang ditampung," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan, Asril.
Gedung yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pangkalan Kerinci ini, mulai dialih fungsikan sebagai tempat isolasi pasien berstatus OTG sejak, Selasa pekan lalu.
Tenaga kesehatan berupa dokter dan perawat, petugas keamanan, ambulans serta sopirnya disiagakan di gedung tiga lantai dengan kapasitas ruangan 50 kamar.
Kemudian obat-obatan maupun vitamin serta Alat Pelindung Diri (APD) juga telah dimasukan melalui puskesmas terdekat. Tim kesehatan telah menyusun prosedur dalam penanganan pasien OTG.
"Satu kamar bisa diisi satu atau dua pasien, tergantung kondisi kesehatannya. Pasien yang bersedia dikarantina di hotel agar segera meregistrasikan diri kepada petugas yang berjaga," terang Asril.
Lebih lanjut dia menerangkan, kamar yang berada di lantai pertama diperuntukan bagi tenaga medis yang menginap di hotel serta pasien OTG yang sudah berusia lanjut. "Ini, agar lebih mudah mengontrol serta tidak perlu menaiki tangga saat dibawa ke kamar. Kemudian lantai 2 dan 3 bagi pasien yang masih berusia muda serta keluhan kesehatan minim," pungkasnyaA
