Birulangitid-Coresight Research mengungkap 8.400 ritel AS tutup tahun ini karena bangkrut tertekan pandemi corona. Ascena Retail, salah satunya, menutup hingga 1.200 gerai ritel di beberapa lokasi.
Dikutip dari CNNIndonesia Coresight Research memprediksi penutupan ritel semakin bertambah dan berpotensi mencetak rekor baru tahun ini. Diketahui, terdapat 9.302 ritel yang tutup sepanjang tahun lalu.
Hal yang sama terjadi pada bisnis restoran. Laporan National Restaurant Association menunjukkan terdapat 110 ribu atau 17 persen dari total restoran di AS menutup tokonya secara permanen tahun ini.
Kebijakan lockdown di AS selama masa pandemi covid-19 telah menghancurkan bisnis ritel dan restoran. Mayoritas perusahaan memiliki masalah keuangan dan mengajukan bangkrut tahun ini.
Berikut perusahaan ritel dan restoran yang mengajukan bangkrut selama 2020:
Januari 2020
Papirus: Ritel yang terkenal menjual alat tulis dan kartu ucapan ini telah menutup lebih dari 250 gerai di seluruh AS dan Kanada. Manajemen mengakui tak mampu pulih sepenuhnya sejak krisis keuangan pada 2008 lalu.
Bar Louise: Restoran ini terkenal dengan promo di jam-jam tertentu. Bar Louise mencapai kesepakatan dengan pemberi pinjaman untuk membeli restorannya melalui penjualan kebangkrutan.
Krystal: Perusahaan menyatakan ada beberapa faktor yang membuat manajemen mengajukan pailit, di antaranya meningkatnya persaingan, perubahan selera konsumen, dan munculnya platform online. Lalu, Krystal bangkit dari kebangkrutan pada Mei 2020.
Februari 2020
Impor Dermaga 1: Ritel yang menjual beberapa barang rumah tangga ini mengajukan pailit setelah kinerja terus turun selama bertahun-tahun. Merosotnya kinerja perusahaan lantaran persaingan online di AS.
Maret 2020
Alat Olah Raga Modell: Ritel yang didirikan pada 1889 silam ini terkenal menjual kaus dan peralatan tim lokal untuk liga pemuda. Namun, perusahaan mengajukan pailit dan menutup 153 gerainya secara permanen.
April 2020
True Religion: Penutupan toko sementara dan tren bekerja dari rumah mempengaruhi bisnis denim yang dikembangkan oleh True Religion. Perusahaan menutup beberapa gerainya di beberapa lokasi.
Mei 2020
J crew Group: Ini menjadi pertama kalinya perusahaan ritel nasional AS yang mengajukan perlindungan kebangkrutan di masa pandemi covid-19. Keuangan perusahaan terganggu karena pemerintah memberlakukan lockdown di Negeri Paman Sam.
Neiman Marcus: Department Store kelas menengah atas berusia 113 tahun ini terpukul keras di masa pandemi. Perusahaan bangkrut dan memiliki banyak utang.
JCPenney: JCPenney menutup sekitar sepertiga tokonya. Namun, perusahaan berhasil diselamatkan pada Desember oleh pemilik mal Simon Property Group dan Brookfield Asset Management yang membeli JCPenney dari kebangkrutan.
Sountplantation dan Sweet Tomatoes: Pandemi covid-19 telah berdampak negatif terhadap restoran buffet all you can eat. Perusahaan mengumumkan telah menutup 97 restoran di AS dan melikuidasi asetnya.
Tuesday Morning: Ritel yang menjual perlengkapan rumah ini mengajukan pailit pada musim semi. Perusahaan menutup 230 gerai di Dallas secara permanen dan 700 gerai di AS.
Juni 2020
GNC: Perusahaan vitamin dan suplemen makanan berusia 85 tahun ini menutup 1.200 gerainya. GNC tercatat memiliki utang hampir US$1 miliar dan penurunan penjualan selama masa pandemi.
CEC Entertainment: Kebijakan lockdown dan pemesanan dari rumah menghancurkan bisnis CEC Entertainment. Perusahaan mengajukan perlindungan pailit untuk mencapai restrukturisasi neraca komprehensif.
Juli 2020
NPC International: Pemilik franchise Pizza Hut dan Wendy's di AS ini memiliki utang hampir US$1 miliar. Selain itu, beban tenaga kerja juga meningkat, sehingga membuat keuangan terganggu dan mengajukan pailit pada Juli 2020.
Brooks Brothers: Ritel yang menjual pakaian pria ini telah mendandani 40 presiden di AS. Perusahaan mengajukan pailit karena pandemi membuat permintaan jas anjlok.
Sur La Table: Pemasok peralatan dapur kelas menengah atas ini menutup setengah dari 120 tokonya di AS. Sur La Table dijual dengan nilai US$90 juta pada Agustus kepada sebuah perusahaan investasi.
Muji: Muji bangkrut dan menutup gerai di beberapa lokasi. Penutupan dilakukan karena perusahaan mengubah fokus dengan melakukan penjualan secara daring (online).
RTW Retailwinds: Pemilik ritel New York & Co. mengajukan pailit pada pertengahan Juli 2020. Perusahaan memiliki 400 gerai dan 5.000 karyawan.
Ascena Retail Group: Perusahaan mengaku kesulitan keuangan sejak sebelum pandemi. Manajemen telah menutup ratusan toko termasuk 300 di Catherines.
California Pizza Kitchen: Restoran ini bangkrut karena pemerintah membatasi makan di dalam ruangan di beberapa negara bagian AS. Pengajuan pailit dilakukan untuk mengurangi utang.
Agustus 2020
Lord & Taylor: Pengajuan pailit dilakukan setelah perusahaan dibeli kembali senilai US$75 juta. Perusahaan menutup seluruh gerainya.
Tailored Brands: Perusahaan mengajukan pailit untuk mengurangi utangnya. Manajemen sebelumnya juga sudah menutup sepertiga dari tokonya.
Stein Mart: Ritel ini mengajukan pailit dan menutup 300 gerai di AS. Perusahaan menyatakan tak berhasil mengubah perilaku konsumen di masa pandemi covid-19, sehingga keuangan perusahaan terganggu.
September 2020
Century 21: Perusahaan menutup gerainya di 13 lokasi. Manajemen mengungkapkan pengajuan pailit dilakukan karena kurangnya pembayaran pada asuransi gangguan bisnis.
Sizzler: Manajemen mengajukan pailit karena covid-19. Perusahaan sengaja menggunakan proses pailit untuk mengurangi beban utang dan bisa melakukan negosiasi terkait sewa-menyewa.
Oktober 2020
Ruby Tuesday: Manajemen mengajukan pailit untuk mengurangi utang dan bisa beroperasi normal. Perusahaan telah menutup gerai di 200 lokasi dalam beberapa tahun terakhir.
November 2020
Friendly's: Restoran yang terkenal dengan milkshake ini mengajukan pailit untuk yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari satu dekade. Pengajuan pailit kali ini untuk menjual seluruh aset perusahaan secara substansial perusahaan hedge fund swasta yan memiliki restoran cepat saji lainnya.
Guitar Center: Ritel yang menjual peralatan alat musik terbesar di AS mencoba bertahan di masa pandemi dengan menawarkan pelajaran musk virtual. Namun, perusahaan tak mampu bertahan dan akhirnya bangkrut.
Desember 2020
Francesca's: Manajemen menutup sekitar seperempat dari 700 tokonya di AS. Perusahaan sengaja mengajukan pailit untuk mendapatkan pembiayaan baru.
Berikut perusahaan ritel dan restoran yang mengajukan bangkrut selama 2020:
Januari 2020
Papirus: Ritel yang terkenal menjual alat tulis dan kartu ucapan ini telah menutup lebih dari 250 gerai di seluruh AS dan Kanada. Manajemen mengakui tak mampu pulih sepenuhnya sejak krisis keuangan pada 2008 lalu.
Bar Louise: Restoran ini terkenal dengan promo di jam-jam tertentu. Bar Louise mencapai kesepakatan dengan pemberi pinjaman untuk membeli restorannya melalui penjualan kebangkrutan.
Krystal: Perusahaan menyatakan ada beberapa faktor yang membuat manajemen mengajukan pailit, di antaranya meningkatnya persaingan, perubahan selera konsumen, dan munculnya platform online. Lalu, Krystal bangkit dari kebangkrutan pada Mei 2020.
Februari 2020
Impor Dermaga 1: Ritel yang menjual beberapa barang rumah tangga ini mengajukan pailit setelah kinerja terus turun selama bertahun-tahun. Merosotnya kinerja perusahaan lantaran persaingan online di AS.
Maret 2020
Alat Olah Raga Modell: Ritel yang didirikan pada 1889 silam ini terkenal menjual kaus dan peralatan tim lokal untuk liga pemuda. Namun, perusahaan mengajukan pailit dan menutup 153 gerainya secara permanen.
April 2020
True Religion: Penutupan toko sementara dan tren bekerja dari rumah mempengaruhi bisnis denim yang dikembangkan oleh True Religion. Perusahaan menutup beberapa gerainya di beberapa lokasi.
Mei 2020
J crew Group: Ini menjadi pertama kalinya perusahaan ritel nasional AS yang mengajukan perlindungan kebangkrutan di masa pandemi covid-19. Keuangan perusahaan terganggu karena pemerintah memberlakukan lockdown di Negeri Paman Sam.
Neiman Marcus: Department Store kelas menengah atas berusia 113 tahun ini terpukul keras di masa pandemi. Perusahaan bangkrut dan memiliki banyak utang.
JCPenney: JCPenney menutup sekitar sepertiga tokonya. Namun, perusahaan berhasil diselamatkan pada Desember oleh pemilik mal Simon Property Group dan Brookfield Asset Management yang membeli JCPenney dari kebangkrutan.
Sountplantation dan Sweet Tomatoes: Pandemi covid-19 telah berdampak negatif terhadap restoran buffet all you can eat. Perusahaan mengumumkan telah menutup 97 restoran di AS dan melikuidasi asetnya.
Tuesday Morning: Ritel yang menjual perlengkapan rumah ini mengajukan pailit pada musim semi. Perusahaan menutup 230 gerai di Dallas secara permanen dan 700 gerai di AS.
Juni 2020
GNC: Perusahaan vitamin dan suplemen makanan berusia 85 tahun ini menutup 1.200 gerainya. GNC tercatat memiliki utang hampir US$1 miliar dan penurunan penjualan selama masa pandemi.
CEC Entertainment: Kebijakan lockdown dan pemesanan dari rumah menghancurkan bisnis CEC Entertainment. Perusahaan mengajukan perlindungan pailit untuk mencapai restrukturisasi neraca komprehensif.
Juli 2020
NPC International: Pemilik franchise Pizza Hut dan Wendy's di AS ini memiliki utang hampir US$1 miliar. Selain itu, beban tenaga kerja juga meningkat, sehingga membuat keuangan terganggu dan mengajukan pailit pada Juli 2020.
Brooks Brothers: Ritel yang menjual pakaian pria ini telah mendandani 40 presiden di AS. Perusahaan mengajukan pailit karena pandemi membuat permintaan jas anjlok.
Sur La Table: Pemasok peralatan dapur kelas menengah atas ini menutup setengah dari 120 tokonya di AS. Sur La Table dijual dengan nilai US$90 juta pada Agustus kepada sebuah perusahaan investasi.
Muji: Muji bangkrut dan menutup gerai di beberapa lokasi. Penutupan dilakukan karena perusahaan mengubah fokus dengan melakukan penjualan secara daring (online).
RTW Retailwinds: Pemilik ritel New York & Co. mengajukan pailit pada pertengahan Juli 2020. Perusahaan memiliki 400 gerai dan 5.000 karyawan.
Ascena Retail Group: Perusahaan mengaku kesulitan keuangan sejak sebelum pandemi. Manajemen telah menutup ratusan toko termasuk 300 di Catherines.
California Pizza Kitchen: Restoran ini bangkrut karena pemerintah membatasi makan di dalam ruangan di beberapa negara bagian AS. Pengajuan pailit dilakukan untuk mengurangi utang.
Agustus 2020
Lord & Taylor: Pengajuan pailit dilakukan setelah perusahaan dibeli kembali senilai US$75 juta. Perusahaan menutup seluruh gerainya.
Tailored Brands: Perusahaan mengajukan pailit untuk mengurangi utangnya. Manajemen sebelumnya juga sudah menutup sepertiga dari tokonya.
Stein Mart: Ritel ini mengajukan pailit dan menutup 300 gerai di AS. Perusahaan menyatakan tak berhasil mengubah perilaku konsumen di masa pandemi covid-19, sehingga keuangan perusahaan terganggu.
September 2020
Century 21: Perusahaan menutup gerainya di 13 lokasi. Manajemen mengungkapkan pengajuan pailit dilakukan karena kurangnya pembayaran pada asuransi gangguan bisnis.
Sizzler: Manajemen mengajukan pailit karena covid-19. Perusahaan sengaja menggunakan proses pailit untuk mengurangi beban utang dan bisa melakukan negosiasi terkait sewa-menyewa.
Oktober 2020
Ruby Tuesday: Manajemen mengajukan pailit untuk mengurangi utang dan bisa beroperasi normal. Perusahaan telah menutup gerai di 200 lokasi dalam beberapa tahun terakhir.
November 2020
Friendly's: Restoran yang terkenal dengan milkshake ini mengajukan pailit untuk yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari satu dekade. Pengajuan pailit kali ini untuk menjual seluruh aset perusahaan secara substansial perusahaan hedge fund swasta yan memiliki restoran cepat saji lainnya.
Guitar Center: Ritel yang menjual peralatan alat musik terbesar di AS mencoba bertahan di masa pandemi dengan menawarkan pelajaran musk virtual. Namun, perusahaan tak mampu bertahan dan akhirnya bangkrut.
Desember 2020
Francesca's: Manajemen menutup sekitar seperempat dari 700 tokonya di AS. Perusahaan sengaja mengajukan pailit untuk mendapatkan pembiayaan baru.