Birulangitid-Arizal Effendi tak kuasa menahan air matanya, melihat berita pesawat Sriwijaya Air yang ditumpangi putrinya jatuh di laut. Dia selalu berharap kabar terbaru pasca insiden Sriwijaya Air SJ182, Sabtu (9/1/2021) kemarin. Sebab, sang anak sempat pamit saat menaiki pesawat naas tersebut.
Sebagaimana dikutip dari mediacenter.riau.go.id Pesawat SJ182 Boeing 737 500 itu dipastikan jatuh usai hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Satu penumpang di pesawat nahas itu adalah anak bungsunya, Putri Wahyuni.
Putri Wahyuni sempat video call dengan sang ibu, dua jam sebelum tragedi jatuhnya pesawat itu. Ia pun pamit berangkat kepada kedua orangtua jelang naik ke atas pesawat.
"Dia sempat bilang, Ayu mau naik ke pesawat. Saya bilang hati-hati ya nak," kata Afizal, menceritakan percakapan dengan Putri Wahyuni, Senin (11/1/2021).
Pria 66 tahun hingga kini masih menanti kabar baik dari Putri Wahyuni dan suaminya, Ihsan Adhlan Hakim. Ia tidak henti berdoa ada keajaiban sehingga keduanya masih bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
Arizal cuma bisa duduk di rumahnya Gang Pinang, Jalan Sembilang, Kota Pekanbaru. Satu persatu keluarga dan kerabat berdatangan ke rumah bercat biru itu.
Mereka memberi doa dan dukungan kepada orangtua Putri Wahyuni yang tidak sabar menanti kabar anak dan menantunya.
Pria paruh baya itu menuturkan bahwa kabar buruk tersebut diperoleh keluarga dari media sosial.
Keluarga Putri Wahyun pun langsung menyalakan televisi berharap ada kabar terkini tentang wanita itu bersama suaminya. Mereka juga langsung menelpon ponsel Putri Wahyuni, tapi sayang ponselnya tidak aktif.
Panggilan dari sambungan ponsel tidak masuk. Arizal mendapat telepon dari besannya di Pontianak.
Ia menuturkan bahwa keluarga di Pontianak juga kehilangan kontak dengan keduanya. Keluarga Putri Wahyuni juga kebingungan lantaran tidak ada informasi perihal kondisi anak bungsunya.
Putrinya sudah pindah ke Jakarta sejak Maret 2020 lalu. Suami Putri Wahyuni, Ihsan Adhlan Hakim berasal dari Pontianak.
Mereka pulang ke kampung halaman sang suami untuk kenduri pernikahan yang tertunda di Pontianak. Namun naas pesawat yang mereka tumpangi mengalami insiden.