Birulangitid-Dua ekor beruang madu diketahui memasuki permukiman warga di wilayah camp Pertamina Buatan, Koto Gasib, Siak. Diketahui satwa bernama latin Helarctos malayanus itu tampak terlihat sejak Minggu (28/03) kemarin.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id Kemunculan satwa dilindungi itu membuat warga resah dan khawatir saat beraktivitas. Yang kemudian melaporkan peristiwa ini ke pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
"Kita mendapatkan laporan dari Penghulu atau Kades Buatan III atas adanya satwa beruang masuk permukiman penduduk," ujar Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmatoro, Rabu (31/03).
Dikatakan Heru, tim BBKSDA Riau telah mendatangi lokasi. Dari laporan yang diterima memang ditemukan adanya jejak beruang yang diinformasikan tersebut.
"Awalnya muncul Minggu pagi lalu. Kemudian warga kembali melihat pada Senin (29/03) kemarin," bebernya.
Dari keterangan yang ada, diduga beruang madu tersebut masih muda. Bahkan diduga anakan yang terpisah dari induknya. Selain itu, beruang tersebut berjalan pincang yang diduga kuat merupakan beruang yang pernah masuk jerat warga 2 tahun lalu.
"Memang ada dua beruang anak dan induk kena jerat 2 tahun lalu. Kemudian saat mau dievakuasi lepas, dugaan beruang itu balik lagi," terangnya.
Saat ini dikatakan Heru pihaknya tengah mengupayakan evakuasi lantaran satwa tersebut mengarah ke permukiman yang padat penduduk. Dikhawatirkan terjadi konflik warga dan satwa dilindungi tersebut.
Salah satu langkah awal, pihaknya akan memasang perangkap di lokasi munculnya beruang tersebut. "Sekarang sedang dilakukan koordinasi petugas dengan masyarakat di daerah tersebut agar tidak terjadi konflik," tandasnya.
"Awalnya muncul Minggu pagi lalu. Kemudian warga kembali melihat pada Senin (29/03) kemarin," bebernya.
Dari keterangan yang ada, diduga beruang madu tersebut masih muda. Bahkan diduga anakan yang terpisah dari induknya. Selain itu, beruang tersebut berjalan pincang yang diduga kuat merupakan beruang yang pernah masuk jerat warga 2 tahun lalu.
"Memang ada dua beruang anak dan induk kena jerat 2 tahun lalu. Kemudian saat mau dievakuasi lepas, dugaan beruang itu balik lagi," terangnya.
Saat ini dikatakan Heru pihaknya tengah mengupayakan evakuasi lantaran satwa tersebut mengarah ke permukiman yang padat penduduk. Dikhawatirkan terjadi konflik warga dan satwa dilindungi tersebut.
Salah satu langkah awal, pihaknya akan memasang perangkap di lokasi munculnya beruang tersebut. "Sekarang sedang dilakukan koordinasi petugas dengan masyarakat di daerah tersebut agar tidak terjadi konflik," tandasnya.
