Birulangitid-Total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.547.376, pada Rabu (7/4/2021).
Sebagaimana dikutip dari kompas.com Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kasus harian Covid-19 bertambah 4.860 orang.
Sementara, pasien yang meninggal dunia bertambah 87 orang. Sehingga, kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 42.064 orang, terhitung sejak awal pandemi.
Kemudian, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 5.769 orang. Dengan demikian, total kasus pasien sembuh sampai saat ini berjumlah 1.391.742 orang.
Waspadai penularan mutasi virus corona
Mutasi virus corona akan terus terjadi setiap bereplikasi. Saat ini, ada dua mutasi baru virus corona yang terdeteksi di Indonesia yaitu B.1.1.7 dan E484K.
Kemenkes Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, tercatat ada 10 kasus covid-19 dari penularan mutasi virus B.1.1.7 di Indonesia.
Dengan rincian, empat kasus di Kabupaten Karawang, Jawa Barat; dua kasus di Sumatera Utara; satu kasus di Kota Bogor, Jawa Barat.
Kemudian, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur masing-masing satu kasus.
Juru Bicara Kemenkes untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kontak erat terhadap kasus baru Covid-19 dari B.1.1.7 dan seluruh kontak erat dinyatakan negatif.
"Sudah dilakukan (pemeriksaan kontak erat) dan sudah dinyatakan negatif dengan pemeriksaan PCR," kata Nadia saat dihubungi, Rabu.
Selanjutnya, terdapat satu kasus Covid-19 dari mutasi virus E484K yang terdeteksi masuk ke Indonesia sejak Februari 2021.
Nadia menyebutkan, setelah pemeriksaan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pada Februari lalu, satu kasus Covid-19 tersebut terdeteksi di DKI Jakarta.
Ia juga memastikan pasien yang terpapar Covid-19 sudah dinyatakan sembuh.
"Spesimen (diperiksa) bulan Februari oleh Lembaga Eijkman, dan sudah sembuh ini dari Februari," ujar Nadia, Senin (5/4/2021).
Lebih menular
Secara terpisah, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, mutasi virus E484K memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk masuk ke sel tubuh manusia sehingga lebih menular.
"Virus ini memiliki kemampuan dengan afinitas atau kemampuan yang lebih tinggi, lebih kuat sehingga dikhawatirkan masuk ke dalam sel manusia dan lebih cepat menular ke banyak orang," kata Amin.
Ia juga mengatakan, satu kasus Covid-19 dari E484K tidak dibawa oleh pelaku perjalanan dari luar negeri, tetapi terdeteksi di dalam negeri.
Oleh karenanya, masyarakat diminta tetap waspada dengan adanya mutasi virus corona dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Orang yang bersangkutan tidak pernah pergi ke luar negeri, secara umum kondisinya sehat tapi bawa virus," pungkasnya.