Birulangitid-Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir kembali mengimbau untuk masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Dikutip dari setkab.go.id Dikatakan Mimi, pemerintah saat ini menerapkan new normal (adaptasi kebiasaan baru) menuju masyarakat yang produktif dan aman dengan tujuan mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi.
Ia melaporkan, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Riau pada, Sabtu (17/4) terjadi penambahan mencapai 323 orang. Untuk pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh bertambah, yakni sebanyak 216 orang.
"Total kasus positif hingga saat ini telah mencapai 38.552 orang. Sedangkan total pasien corona yang sudah dinyatakan sehat mencapai 34.979 orang," kata Mimi, melalui keterangan resminya, Sabtu (17/4/2021) malam.
Lebih lanjut Mimi menyebutkan, pasien meninggal karena COVID-19 di Riau dilaporkan menurun, yakni sebanyak 6 orang. Sebelumnya dilaporkan terdapat 10 orang pasien COVID-19 dinyatakan meninggal dunia. Untuk total kasus kematian akibat corona sampai hari ini telah mencapai 949 orang.
Mimi juga menuturkan, bahwa pencapaian vaksinasi COVID-19 Provinsi Riau Tahap I dan II bagi Tenaga Kesehatan, dengan sasaran 32.923 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 32.727 (99,4%) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 29.531 (89,7%).
Kemudian, pencapaian vaksinasi COVID-19 bagi Lansia dengan sasaran 582.505 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 15.197 (2,61%) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 5.708 (0,98%)
Lalu, pencapaian vaksinasi COVID-19 bagi Pelayan Publik dengan sasaran 349.418 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 137.831 (39,45%) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 63.825 (18,27%).
Mimi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan. Walaupun tidak sakit, belum tentu orang yang kita temui itu negatif COVID-19 dan tidak menyebarkan virusnya.
"Pakai masker bila keluar rumah dan di tempat kerja, Selalu menjaga jarak (Physical Distancing), Sering mencuci tangan pakai sabun. Mari beri dukungan untuk pasien terkonfirmasi, suspek dan tenaga medis. Jangan berstigma negatif terhadap mereka," tandasnya.