Menyajikan info terkini dunia pendidikan dan berita berita menarik

Iklan

Selamat Datang Di Birulangitid

Monday, May 3, 2021

COVID-19 Riau Bertambah 585 Kasus, Inilah Daerah Sebarannya

0 comments


COVID-19 Riau Bertambah 585 Kasus, Inilah Daerah Sebarannya

Birulangitid-Perkembangan COVID-19 Riau, Minggu 2 Mei 2021 terdapat penambahan 585 kasus terkonfirmasi. Jumlah kasus tersebut tersebar di kabupaten/kota di Bumi Melayu Lancang Kuning. 

Dikutip mediacenter.riau.go.id Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau, Chairul Riski menyebutkan, penambahan kasus COVID-19 di Kota Pekanbaru tercatat sebanyak 252 kasus. Kemudian, Kabupaten Bengkalis 31 kasus, Inhil 8 Kasus, Inhu 4 kasus, Kampar 45 kasus, dan Kepulauan Meranti 5 kasus. 

"Penambahan kasus COVID-19 juga terjadi di Kota Dumai sebanyak 48 kasus, Kabupaten Kuansing 14 kasus, Pelalawan 11 kasus, Rohil 23 kasus, Rohul 70 kasus, Siak 50 kasus dan luar provinsi Riau tercatat 24 kasus," kata Riski melalui keterangan resmi, Minggu (2/5/2021). 

Riski menyebutkan, bahwa jumlah pasien COVID-19 yang sembuh juga bertambah, sebanyak 345 orang telah dinyatakan sembuh. Kemudian, terdapat 16 pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat corona. 

"Jumlah total kumulatif terkonfirmasi COVID-19 tercatat 45.223 kasus. Pasien sembuh 39.026 dan 1.115 orang meninggal dunia," Riski mengungkapkan. 

Lebih lanjut, Riski mengajak masyarakat Riau agar selalu waspada terhadap penyebaran COVID-19. Ia tegaskan bahwa virus corona itu benar-benar ada dan telah banyak merenggut korban jiwa. 

"Marilah kita waspada untuk menjaga diri, keluarga dan sabat kita dengan menerapkan Protokol Kesehatan dengan patuh dan disiplin. Karena virus ini memang benar-benar ada," katanya. 

Riski menyampaikan, bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mencatat dan telah melabeli sebanyak 1.556 hoaks terkait COVID-19, serta 177 hoaks terkait vaksin COVID-19. 

Untuk itu pemerintah terus mengimbau masyarakat agar selalu merujuk pada sumber-sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya, baik dari WHO, pemerintah Indonesia dalam hal ini Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementerian Kesehatan, dan kementerian atau lembaga terkait ataupun para ahli di bidangnya.

No comments:

Post a Comment