Birulangitid-Juru Bicara Satuan Tugas (satgas) Penanggulangan Covid-19 Provinsi Riau, dr. Indra Yovi mengungkapkan ada dua hal yang menjadi sebab meningkatnya kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah setempat.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id Dikatakan Yovi, analisis pertama, peningkatan kasus positif di Riau yang terjadi dalam kurun waktu terakhir, adalah imbas dari mobilisasi masyarakat yang kembali dari luar kota pasca libur hari raya Idul Fitri.
"Kejadian sesudah lebaran, ini memang terjadi sekarang. Orang yang kembali dari luar kota, itu kemudian datang ke Riau, tidak melalui screening yang pas, ternyata dia positif dan menjangkiti keluarganya," terang Yovi, Kamis (27/5/2021).
Setelah terjadi kasus "impor" dari luar daerah, lanjut Yovi, kemudian itu menyebabkan adanya klaster keluarga di Provonsi Riau.
"Oleh karena itu, kami mengharapkan mungkin dalam beberapa waktu ke depan mungkin akan ada kebijakan kembali untuk work from home," ujarnya.
Analisis kedua, terang Yovi lagi, menurutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di Riau masih belum efektif. Sehingga, kedepan perlu dilakukan pengetatan kegiatan mobilisasi masyarakat yang lebih ketat lagi.
"Dasarnya apa ketidakberhasilan (PPKM), angkanya (kasus positif Covid-19 di Riau) naik. Dari situ saja kita bisa melihat bahwa PPKM di Riau tidak berjalan dengan semestinya. Kalau kita baca betul, aturannya bagus. Aturan PPKM itu kalau dijalankan dengan baik, insyaallah turun," bebernya.
Seperti diketahui, total konfirmasi positif Covid-19 di Riau hingga 26 Mei 2021, jumlahnya telah mencapai 56.891 kasus. Dengan rincian, sebanyak 4.368 orang tengah menjalani isolasi mandiri. RS 848 orang, sebanyak 848 orang menjalani perawatan di rumah sakit, sebanyak 50.179 orang sembuh, dan 1.496 lainnya meninggal dunia.