Birulangitid-Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Riau Darwsion berharap, pembatalan keberangkatan jemaah haji pada tahun ini dapat dimaklumi oleh seluruh calon jemaah haji.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id Terutama yang akan berangkat tahun. Meski pahit, namun kebijakan ini terpaksa diambil untuk keselamatan dan keamanan bersama, termasuk calon jemaah haji itu sendiri.
"Kalau arab Saudi tidak membuka, gimana kita mau masuk. Kemudian kalau pun tetap dilaksanakan, haji tahun ini cukup berat, tidak seperti biasanya lagi," kata Darwison, Jumat (4/6/2021).
Mulai dari sisi waktu yang lebih singkat, lebih kurang 30 hari, termasuk karantina 15 hari, sehingga tersisa 15 hari. Kemudian beribadah di masjidil haram juha dibatasi. Begitu juga dengan di masjid nabawi, jika ditutup, maka ibadah hanya bisa dilakukan di hotel.
"Tidak ada shalat atau arbain di masjid nawabi, semua dilakukan di hotel selama tiga hari menjelang keberangkatan pulang," katanya.
Kemudian jemaah juga harus menjalani swab selama 4 kali. Mulai dari keberangkatan, setiba di arab Saudi, saat akan melakukan ibadah haji dan saat akan pulang. Kalau seadanya negatif itu bisa melanjutkan ibadah haji, tapi kalau positif itu tidak boleh melaksanakan haji, boleh dibatalkan.
Tidak hanya itu, jika keberangkatan haji tetap dilaksanakan embarkasi yang digunakan juga dibatasi. Seperti embarkasi Batam tidak digunakan lagi. Yang dibuka hanya di embarkasi polonia medan.
"Jadi melihat kondisi ini memang kalau dipaksakan juga itu cukup berat, ini lah nanti yang harus disampaikan kepada calon jemaah, dengan pertimbangan ini kami yakin calon jemaah haji kita bisa memahami kondisi ini," katanya.