Birulangitid-Jumlah warga Riau yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau terus bertambah.
Dikutip dari mediacenter.riau.unri.ac.id Dari data yang dirilis Dinas Kesehatan Riau tercatat jumlah kasus kematian akibat DBD terbanyak ditemukan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dengan jumlah kasus kematian sebanyak 4 orang.
Kemudian di Kampar dan Indragiri Hulu masing-masing 2 kasus. Selanjutnya di Bengkalis, Indragiri Hilir dan Pekanbaru masing-masing satu kasus.
"Hingga Agustus kemarin total kasus DBD di Riau sebanyak 1.488 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, Rabu (28/9/2022).
Kasus DBD terbanyak ditemukan di Pekanbaru dengan total kasus sebanyak 627 kasus, kemudian di Kampar 183 kasus, Rohul 142 kasus, Pelalawan 67 kasus, Inhu 25 kasus, Kuansing 60 kasus, Inhil 61 kasus, Bengkalis 51 kasus, Dumai 91 kasus, Siak 112 kasus, Rohil 50 kasus dan Meranti sebanyak 19 kasus.
Sedangkan untuk jumlah kasus kematian akibat DBD, bertambah satu kasus. Terbaru, kasus kematian akibat DBD ditemukan di Kota Pekanbaru. Sehingga total kasus kematian akibat DBD di Riau sebanyak 11 kasus.
"Kami minta dinas kesehatan kota lebih care (perhatian). Karena sejak awal kami sudah mengirimkan surat edaran gubernur untuk antisipasi wabah DBD ini," katanya.
Selain itu pihaknya juga akan terus melakukan berbagai upaya agar kasus DBD di Riau bisa tekan. Diantaranya adalah dengan melakukan koordinasi dengan kabupaten kota agar memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat.
"Terutama tentang gerakan 3M, yakni menguras bak mandi, menimbun barang bekas, dan menutup tempat penampungan air yang berpotensi menjadi tempat bersarang nyamuk demam berdarah," terangnya.
Oleh karena itu, dikatakannya pihak Puskesmas juga harus konsisten untuk rutin lakukan pencegahan, sebagai pihak yang terdekat dengan masyarakat.
"Selain itu, fogging atau pengasapan itu sangat efektif sekali. Yang penting jangan sampai ada telur dan jentik nyamuk, karena mereka akan terus berkembang biak ketika ada potensi," tuturnya.