Birulangitid-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru terus bertambah. Saat ini bahkan sudah mencapai 715 kasus. Dua di antaranya meninggal dunia. Dari data tersebut, kasus DBD tertinggi ada di Kecamatan Marpoyan Damai yang mencapai 108 kasus.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id Di urutan terbanyak kedua ada di Kecamatan Tuah Madani yang mencapai 89 kasus, dan urutan terbanyak ketiga Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 87 kasus.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun saat dihubungi mengatakan, bahwa pihaknya sudah meminta Dinas Kesehatan (Diskes) untuk membuat surat edaran agar masyarakat bisa lebih waspada terhadap penyakit DBD di musim penghujan ini.
"Kita sudah minta Diskes untuk buat surat edaran agar masyarakat lebih waspadai saat memasuki musim hujan. Selain itu kita juga sudah sampaikan hal ini langsung ke masyarakat," ujar Muflihun, Selasa (18/10/2022).
Tak hanya itu saja, jika tidak ada halangan pada Kamis mendatang pihaknya akan mengundang lurah dan camat untuk membicarakan hal ini. Namun, untuk pastinya akan dilakukan pengecekan lagi.
"Sebelumnya kami sudah sampaikan juga kepada Dinas Kesehatan, kalau musim hujan sampaikan ke masyarakat lebih waspada. Juga untuk camat dan lurah, kami sampaikan agar mengajak masyarakatnya untuk gotong royong sebagai antisipasi DBD. Karena nyamuk inikan suka bertelur di genangan-genangan air," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih mengatakan jika kasus DBD tahun ini memang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 lalu. Di mana pada tahun 2021, total DBD hanya mencapai 454 kasus.
"Jadi kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, itu hanya 454 kasus DBD dalam setahun. Sementara, tahun ini baru sampai dengan pertengahan Oktober sudah mencapai 715 kasus," ujar Zaini, Selasa (18/10/2022).
Ia tidak menampik, Kecamatan Marpoyan Damai, Tuah Madani dan Payung Sekaki terbanyak kasus DBD.
"Saat ini, kasus terbanyak berada di Kecamatan Marpoyan Damai, Tuah Madani, Payung Sekaki, termasuk juga di Tenayan Raya, dan Rumbai," sebutnya.
Dijelaskannya, DBD merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
"Untuk mengantisipasinya, dengan cara 3M plus, menguras dan membersihkan, menutup tempat-tempat air penampungan, dan mengubur barang-barang bekas atau yang berpotensi tempat perkembangbiakan nyamuk," jelasnya.
"Kita juga mengingatkan masyarakat jika terjadi gejala demam pada anak agar segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat," imbuhnya.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id Di urutan terbanyak kedua ada di Kecamatan Tuah Madani yang mencapai 89 kasus, dan urutan terbanyak ketiga Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 87 kasus.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun saat dihubungi mengatakan, bahwa pihaknya sudah meminta Dinas Kesehatan (Diskes) untuk membuat surat edaran agar masyarakat bisa lebih waspada terhadap penyakit DBD di musim penghujan ini.
"Kita sudah minta Diskes untuk buat surat edaran agar masyarakat lebih waspadai saat memasuki musim hujan. Selain itu kita juga sudah sampaikan hal ini langsung ke masyarakat," ujar Muflihun, Selasa (18/10/2022).
Tak hanya itu saja, jika tidak ada halangan pada Kamis mendatang pihaknya akan mengundang lurah dan camat untuk membicarakan hal ini. Namun, untuk pastinya akan dilakukan pengecekan lagi.
"Sebelumnya kami sudah sampaikan juga kepada Dinas Kesehatan, kalau musim hujan sampaikan ke masyarakat lebih waspada. Juga untuk camat dan lurah, kami sampaikan agar mengajak masyarakatnya untuk gotong royong sebagai antisipasi DBD. Karena nyamuk inikan suka bertelur di genangan-genangan air," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih mengatakan jika kasus DBD tahun ini memang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 lalu. Di mana pada tahun 2021, total DBD hanya mencapai 454 kasus.
"Jadi kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, itu hanya 454 kasus DBD dalam setahun. Sementara, tahun ini baru sampai dengan pertengahan Oktober sudah mencapai 715 kasus," ujar Zaini, Selasa (18/10/2022).
Ia tidak menampik, Kecamatan Marpoyan Damai, Tuah Madani dan Payung Sekaki terbanyak kasus DBD.
"Saat ini, kasus terbanyak berada di Kecamatan Marpoyan Damai, Tuah Madani, Payung Sekaki, termasuk juga di Tenayan Raya, dan Rumbai," sebutnya.
Dijelaskannya, DBD merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
"Untuk mengantisipasinya, dengan cara 3M plus, menguras dan membersihkan, menutup tempat-tempat air penampungan, dan mengubur barang-barang bekas atau yang berpotensi tempat perkembangbiakan nyamuk," jelasnya.
"Kita juga mengingatkan masyarakat jika terjadi gejala demam pada anak agar segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat," imbuhnya.
Berikut ini daftar kasus per-kecamatan di Pekanbaru.
1. Marpoyan Damai, 108 kasus
2. Tuah Madani, 89 kasus
3. Payung Sekaki, 87 kasus
4. Tenayan Raya, 78 kasus
5. Rumbai, 73 kasus
6. Bina Widya, 57 kasus
7. Bukit Raya, 46 kasus
8. Suka Jadi, 39 kasus
9. Limapuluh, 33 kasus
10. Senapelan, 32 kasus
11. Rumbai Timur, 30 kasus
12. Sail, 15 kasus
13. Pekanbaru Kota, 13 kasus
14. Rumbai Barat, 9 kasus
15. Kulim, 6 kasus.