Birulangitid-Kegiatan operasi pasar yang digelar oleh Pemprov Riau digelar serentak di dua daerah, Rabu, 28 Desember 2022. Adapun kedua daerah tersebut yakni Perawang (Siak) dan Inhil.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id “Ini adalah operasi pasar lanjutan. Saat ini sudah yang ke 42 kali sepanjang 2022. Masih ada sekali lagi operasi pasar yang akan digelar sebagai penutup tahun 2023,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau M Taufiq OH.
Taufiq menyebut, kegiatan serupa akan tetap dilanjutkan di tahun 2023 mendatang. Operasi pasar murah, kata dia, sebagai salah satu upaya pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten / kota dalam rangka pengendalian inflasi.
Dijelaskan dalam kegiatan pasar murah kali ini melibatkan beberapa OPD, diantaranya, Disperindag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau.
Selain itu, setidaknya ada 9 komoditi kebutuhan pokok masyarakat disediakan dengan harga murah. Yakni; beras merk Belida dan Topi Koki, gula pasir merk Rose Brand, lalu minyak goreng merk Minyakita, terigu merk Segitiga Biru.
“Kemudian ada juga telur yang disediakan oleh kawan-kawan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Lalu ada cabe, bawang, bawang putih. Semua kebutuhan pokok ini disediakan oleh 4 OPD ya,” ujarnya.
“Kami telah menyediakan beras Belida 10 kilo dengan harga Rp125.000 dan Topi Koki dengan berat 10 kilo harganya Rp112.000. Sedangkan untuk minyak tentu kami menjual kemasan minya kita dengan harga Rp12.000 perliternya,” Taufik menjelaskan.
Lebih lanjut, Taufik menerangkan bahwa untuk harga bawang putih per kilo seharga Rp23.000, bawang merah Rp27.000 perkilo, dan cabai merah keriting perkilo senilai Rp40.000.
“Kemudian, gula pasir kami menyediakan dari produk rosebrand dengan harga jual satu kilonya Rp12.500, untuk tepung ada segitiga biru dengan harga Rp12.000, dan telur sepapannya kami menjual Rp50.000,” terangnya.
Taufiq menyebut, operasi pasar kali ini tidak diberlakukan sistem paket, melainkan setiap warga yang berbelanja dibatasi jumlah pembeliannya. Namun demikian, jika ketersediaan barang masih cukup, masyarakat tetap diperbolehkan untuk membeli dengan jumlah lebih banyak.
“Nanti selama operasi pasar berlangsung kami akan pantau, kalau masih banyak sisa, ya kita lepas. Kalau ada yang minta sampai 4 liter dilepas aja. Sejauh ini masih terakomodir,” tuturnya.
Sementara itu, Sulastri salah seorang warga yang ikut dalam antrean pasar murah di Perawang mengatakan, bahwa harga bahan pokok yang dijual memang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga normal di pasaran. Hal ini diungkapkan Sulastri saat berbincang singkat di lokasi, pada Rabu, 28 Desember 2022.
“Kalau dihitung-hitung memang selisihnya sekitar Rp2.000 sampai Rp4.000. Kalau kita ambil lebih dari satu jelas untung. Saya juga sudah beberapa kali ikut pasar murah, lumayan untuk menghemat,” katanya.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id “Ini adalah operasi pasar lanjutan. Saat ini sudah yang ke 42 kali sepanjang 2022. Masih ada sekali lagi operasi pasar yang akan digelar sebagai penutup tahun 2023,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau M Taufiq OH.
Taufiq menyebut, kegiatan serupa akan tetap dilanjutkan di tahun 2023 mendatang. Operasi pasar murah, kata dia, sebagai salah satu upaya pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten / kota dalam rangka pengendalian inflasi.
Dijelaskan dalam kegiatan pasar murah kali ini melibatkan beberapa OPD, diantaranya, Disperindag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau.
Selain itu, setidaknya ada 9 komoditi kebutuhan pokok masyarakat disediakan dengan harga murah. Yakni; beras merk Belida dan Topi Koki, gula pasir merk Rose Brand, lalu minyak goreng merk Minyakita, terigu merk Segitiga Biru.
“Kemudian ada juga telur yang disediakan oleh kawan-kawan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Lalu ada cabe, bawang, bawang putih. Semua kebutuhan pokok ini disediakan oleh 4 OPD ya,” ujarnya.
“Kami telah menyediakan beras Belida 10 kilo dengan harga Rp125.000 dan Topi Koki dengan berat 10 kilo harganya Rp112.000. Sedangkan untuk minyak tentu kami menjual kemasan minya kita dengan harga Rp12.000 perliternya,” Taufik menjelaskan.
Lebih lanjut, Taufik menerangkan bahwa untuk harga bawang putih per kilo seharga Rp23.000, bawang merah Rp27.000 perkilo, dan cabai merah keriting perkilo senilai Rp40.000.
“Kemudian, gula pasir kami menyediakan dari produk rosebrand dengan harga jual satu kilonya Rp12.500, untuk tepung ada segitiga biru dengan harga Rp12.000, dan telur sepapannya kami menjual Rp50.000,” terangnya.
Taufiq menyebut, operasi pasar kali ini tidak diberlakukan sistem paket, melainkan setiap warga yang berbelanja dibatasi jumlah pembeliannya. Namun demikian, jika ketersediaan barang masih cukup, masyarakat tetap diperbolehkan untuk membeli dengan jumlah lebih banyak.
“Nanti selama operasi pasar berlangsung kami akan pantau, kalau masih banyak sisa, ya kita lepas. Kalau ada yang minta sampai 4 liter dilepas aja. Sejauh ini masih terakomodir,” tuturnya.
Sementara itu, Sulastri salah seorang warga yang ikut dalam antrean pasar murah di Perawang mengatakan, bahwa harga bahan pokok yang dijual memang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga normal di pasaran. Hal ini diungkapkan Sulastri saat berbincang singkat di lokasi, pada Rabu, 28 Desember 2022.
“Kalau dihitung-hitung memang selisihnya sekitar Rp2.000 sampai Rp4.000. Kalau kita ambil lebih dari satu jelas untung. Saya juga sudah beberapa kali ikut pasar murah, lumayan untuk menghemat,” katanya.