Birulangitid-Microsoft dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal menghadai perekonomian global yang melambat. Jumlah karyawan yang akan terkena PHK diperkirakan mencapai 5% dari total karyawan Microsoft yang mencapai lebih dari 220 ribu orang.
Dikutip dari kata data Mengutip Skynews, raksasa teknologi tersebut kemungkinan akan mengumumkan PHK massal ini dalam hitungan hari. Pemangkasan 5% dari total karyawan kemungkinan mencapai sekitar 11.000 karyawan.
Sumber Skynews yang tidak ingin disebutkan namanya dan seorang analis mengatakan bahwa Wall Street justru akan terkejut jika PHK yang dilakukan tidak lebih dari angka tersebut. Belum jelas berapa banyak pekerja di Inggris yang akan terpengaruh. Microsoft hingga Selasa (17/1) belum dapat dikonfirmasi.
PHK ini menyusul langkah penghematan yang telah diumumkan sejumlah perusahaan sektor teknologi di AS, seperti Amazon dan Meta Platform, induk usaha Facebook. Perusahaan-perusahaan teknologi menghadapi perlambatan permintaan dan prospek ekonomi yang memburuk tahun ini.
"Dari perspektif gambaran besar, putaran lain PHK yang tertunda di Microsoft menunjukkan lingkungan tidak membaik, dan kemungkinan terus memburuk," kata analis Morningstar Dan Romanoff, seperti dikutip dari Reuters.
Bloomberg News melaporkan, perusahaan berencana untuk memangkas pekerjaan di sejumlah divisi teknik pada Rabu (18/1). Sementara menurut Insider, Microsoft kemungkinan juga memangkas perekrutan staf hingga sepertiga.
Hingga 30 Juni 2022, Microsoft memiliki 221.000 karyawan tetap, termasuk 122.000 di Amerika Serikat dan 99.000 secara internasional.
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di perusahaan-perusahaan startup dan raksasa teknologi sejak tahun lalu. Menurut data Layoffs.fyi, selama periode 1-26 Desember 2022 sektor ini melakukan PHK terhadap sekitar 8,8 ribu orang di seluruh dunia.
Dikutip dari kata data Mengutip Skynews, raksasa teknologi tersebut kemungkinan akan mengumumkan PHK massal ini dalam hitungan hari. Pemangkasan 5% dari total karyawan kemungkinan mencapai sekitar 11.000 karyawan.
Sumber Skynews yang tidak ingin disebutkan namanya dan seorang analis mengatakan bahwa Wall Street justru akan terkejut jika PHK yang dilakukan tidak lebih dari angka tersebut. Belum jelas berapa banyak pekerja di Inggris yang akan terpengaruh. Microsoft hingga Selasa (17/1) belum dapat dikonfirmasi.
PHK ini menyusul langkah penghematan yang telah diumumkan sejumlah perusahaan sektor teknologi di AS, seperti Amazon dan Meta Platform, induk usaha Facebook. Perusahaan-perusahaan teknologi menghadapi perlambatan permintaan dan prospek ekonomi yang memburuk tahun ini.
"Dari perspektif gambaran besar, putaran lain PHK yang tertunda di Microsoft menunjukkan lingkungan tidak membaik, dan kemungkinan terus memburuk," kata analis Morningstar Dan Romanoff, seperti dikutip dari Reuters.
Bloomberg News melaporkan, perusahaan berencana untuk memangkas pekerjaan di sejumlah divisi teknik pada Rabu (18/1). Sementara menurut Insider, Microsoft kemungkinan juga memangkas perekrutan staf hingga sepertiga.
Hingga 30 Juni 2022, Microsoft memiliki 221.000 karyawan tetap, termasuk 122.000 di Amerika Serikat dan 99.000 secara internasional.
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di perusahaan-perusahaan startup dan raksasa teknologi sejak tahun lalu. Menurut data Layoffs.fyi, selama periode 1-26 Desember 2022 sektor ini melakukan PHK terhadap sekitar 8,8 ribu orang di seluruh dunia.
